• Senin, 22 Desember 2025

Keputihan Saat Hamil: Seperti Apa yang Normal dan Kapan Perlu Dikhawatirkan

Photo Author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 14:44 WIB
Ilustrasi ibu hamil (Freepik/user18526052)
Ilustrasi ibu hamil (Freepik/user18526052)

Untuk membantu analisis lebih lanjut, sebaiknya ibu hamil mencatat kapan terjadi perubahan pada keputihan, termasuk karakteristiknya seperti warna, bau, dan tekstur.

Informasi ini akan membantu dokter dalam menganalisis kondisi dengan lebih baik.

Perbedaan Keputihan Normal dan Tidak

Meskipun keputihan selama kehamilan dianggap normal, tetap penting untuk memperhatikan penampilannya dan memastikan apakah kondisinya normal atau tidak.

Keputihan normal seharusnya berupa lendir agak kental, lengket, berwarna bening atau putih susu, dan tidak berbau menyengat.

Jumlah keputihan biasanya sedikit, tidak sampai membasahi celana dalam, dan volume keputihan dapat meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan, yang bertujuan mempersiapkan tubuh, khususnya vagina, untuk proses melahirkan.

Namun, beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan keputihan selama kehamilan menjadi tidak normal. Beberapa masalah kesehatan tersebut termasuk:

  1. Keputihan sebagai tanda infeksi jamur (candidiasis): Terjadi ketika teksturnya berbongkah-bongkah, disertai cairan kental berbusa dan bau menyengat. Infeksi jamur candidiasis dapat menyebabkan rasa gatal atau panas pada vagina.
  2. Keputihan sebagai tanda infeksi bakteri (bacterial vaginosis): Berupa lendir berwarna putih keruh, abu-abu, atau kuning pekat dengan aroma yang amis atau asam. Kondisi ini dapat menyebabkan risiko persalinan prematur.
  3. Keputihan sebagai tanda keguguran: Keluar lendir berwarna kecoklatan atau disertai bercak darah, dapat menandakan gejala keguguran atau kehamilan ektopik, yang berpotensi bahaya bagi ibu dan bayi.
  4. Keputihan sebagai tanda penyakit menular seksual: Cairan keputihan berwarna kuning atau kehijauan dengan bau tidak sedap dapat menandakan gejala trikomoniasis atau gonore, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada bayi.

Jika mengalami keputihan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, terutama jika terdapat gejala seperti gatal, bau tidak sedap, perubahan warna, atau nyeri perut.

Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

Keputihan seringkali dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk mengatasi keputihan saat hamil, langkah pertama adalah memastikan bahwa kondisi keputihan tersebut masih tergolong normal.

Selain itu, menjaga kebersihan diri dan area kewanitaan dapat membantu mengurangi risiko iritasi dan infeksi.

Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi mencuci tangan sebelum menyentuh area vagina, membersihkan vagina dengan air bersih dari depan ke belakang setiap kali habis kencing, menghindari penggunaan tisu pembersih vagina dan douche, serta mengenakan pakaian yang tidak terlalu ketat agar area intim tetap dapat "bernapas".

Selain itu, disarankan untuk rutin mengganti celana dalam dan pantyliner jika keputihan yang keluar cukup banyak selama kehamilan.

Keringkan daerah intim dengan baik setelah mandi, berenang, buang air, dan berolahraga juga penting untuk mencegah kelembapan berlebih.

Jika masih ragu atau ada kekhawatiran, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan bahwa keputihan yang dialami tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Mencegah keputihan selama kehamilan mungkin tidak dapat dilakukan karena keputihan dianggap sebagai hal yang normal pada kondisi tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X