SURATDOKTER.com - Apakah ibu hamil boleh melakukan perjalanan dengan pesawat terbang? Secara umum, hal ini tidaklah menjadi masalah dilakukan. Hanya saja, ibu hamil perlu memperhatikan beberapa hal sebelum memutuskan untuk terbang.
Mengingat tak hanya keselamatan sang ibu, perjalanan tersebut juga mempengaruhi keadaan janin yang berada dalam kandungan.
Syarat Ibu Hamil Naik Pesawat
Usia kandungan menjadi salah satu faktor penentu boleh tidaknya seorang wanita hamil melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Kandungan pada usia lebih dari 14 -38 minggu dinilai cukup aman untuk melakukan perjalanan udara.
Pada masa ini biasanya mual dan muntah mulai berkurang intensitasnya dan fisik ibu lebih kuat. Pada masa ini resiko keguguran juga lebih kecil jika dibandingkan minggu awal kehamilan.
Jika kandungan memasuki usia diatas 29 minggu, biasanya maskapai meminta calon penumpang untuk menunjukkan surat keterangan dari dokter kandungan, yang menyatakan bahwa kondisi fisik ibu dan janin cukup aman untuk menempuh perjalanan. Itupun biasanya untuk penerbangan berdurasi pendek, yakni tidak lebih dari 4 jam.
Untuk kehamilan kembar, sebagian besar maskapai membatasi usia kehamilan hanya 30 atau 31 minggu. Mengingat kemungkinan terjadi resiko terhadap janin lebih besar daripada kehamilan tunggal.
Hal ini dilakukan guna meminimalisir resiko yang dapat menimpa ibu hamil selama berada diatas pesawat.
Baca Juga: Mengenal Compression Socks, Bawaan Penting untuk Ibu Hamil yang sedang Traveling
Resiko yang Kemungkinan Terjadi Bila Ibu Hamil Naik Pesawat
Berikut resiko yang dapat menimpa ibu hamil selama berada diatas pesawat:
1. Darah menggumpal pada vena
Hal ini dapat disebabkan karena posisi duduk yang cukup lama selama melakukan penerbangan sehingga darah pada vena dapat mengalami penggumpalan hingga varises. Kondisi ini juga dapat menyebabkankaki kesemutan atau kram. Terlebih pada penerbangan yang jarak tempuhnya lebih dari dua jam.
Untuk mengatasinya, ibu hamil disarankan sering mengubah posisi duduk dan letak kaki atau menggoyang-goyangkannya agar aliran darah tetap lancar. Jika memungkinkan, tidak ada salahnya berjalan-jalan di koridor pesawat beberapa saat.
2. Mual
Mual disertai muntah menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan dapat terjadi selama didalam pesawat. Terutapa pada masa trimester pertama kehamilan. Untuk mengatasinya, ibu hamil diminta untuk mengkonsumsi air putih dan berusaha tetap rileks selama penerbangan.
3. Kadar oksigen dalam darah menurun
Meski jarang terjadi, namun resiko ini tetap perlu diwaspadai pada ibu hamil, mengingat tekanan udara dalam pesawat yang kadang menurun. Segera informasikan kepada pramugari atau orang terdekat jika mengalami pusing berlebihan.
4. Peningkatan tekanan darah dan detak jantung
Meski jarang terjadi namun kondisi ini tetap beresiko bagi ibu hamil dengan riwayat pre – eklamsia.
Artikel Terkait
Ibu Hamil Harus Tahu! Bahaya Preeklamsia Bagi Ibu Hamil
Ibu Hamil Wajib Tahu! Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan
Inilah 5 Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil
Mengenal Compression Socks, Bawaan Penting untuk Ibu Hamil yang sedang Traveling
Memilih Posisi Tidur yang Tepat untuk Ibu Hamil