SURATDOKTER.com - Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin, sebaiknya ibu hamil mencermati dengan baik pantangan makanan selama masa kehamilan. Lalu, bagaimana dengan ibu hamil yang suka minum kopi?
Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?
Ibu hamil pada dasarnya boleh minum kopi, namun jumlahnya harus lebih dibatasi, dan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kandungan utama dalam berbagai olahan kopi adalah kafein. Mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan.
Risiko Minum Kopi bagi Ibu Hamil
Kafein dalam kopi dapat menyebabkan berbagai efek samping, antara lain kecemasan, insomnia, jantung berdebar-debar, mual, gangguan pencernaan, sering buang air kecil, serta gemetaran atau tremor. Perlu diketahui pula bahwa kafein dapat menembus masuk ke dalam plasenta dan berdampak pada janin.
Bukan hanya kopi, ibu hamil membatasi juga konsumsi makanan dan minuman berkafein lainnya, seperti coklat, minuman bersoda, dan teh. Selain itu, kafein biasanya ditambahkan ke obat pereda nyeri migrain dan minuman energi.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Alami Body Shaming, Respon Atta Halilintar: Harusnya Woman Support Woman
Jika ibu hamil tidak mengatur asupan kopinya selama hamil, beberapa kondisi bisa saja terjadi, seperti:
1. Dehidrasi
Kafein pada kopi mempunyai efek diuretik sehingga menyebabkan ibu hamil lebih sering buang air kecil. Kondisi ini jika terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil. Padahal, cairan tubuh berperan penting dalam perkembangan janin.
Jika dehidrasi tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kejang otot, menimbulkan kontraksi palsu atau Braxton Hicks hingga meningkatkan risiko bayi Anda lahir prematur. Guna mengurangi risiko dehidrasi saat hamil, sebaiknya ibu hamil membatasi asupan kopi dan memenuhi kebutuhan cairan minimal 3 liter per hari.
2. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Ibu hamil yang mengonsumsi kopi melebihi batas mempunyai risiko lebih tinggi untuk melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Kondisi ini diduga disebabkan oleh kandungan kafein dalam kopi yang menghambat perkembangan janin.
Bayi dianggap BBLR pada saat lahir apabila berat badannya kurang dari 2,5 kg. Dalam kondisi ini, bayi harus dirawat terlebih dahulu di unit perawatan intensif neonatal (NICU) dan diawasi secara ketat.
3. Bayi Lahir Cacat
Risiko lain bagi ibu hamil yang terlalu banyak minum kopi adalah melahirkan bayi cacat. Hal ini karena kafein dapat menembus dan masuk ke plasenta. Janin di dalam plasenta pastinya menelan kafein meskipun belum mampu mencernanya. Akibatnya, kafein mungkin tertinggal di plasenta dan mempengaruhi perkembangan janin.
4. Keguguran
Mengutip situs National Institutes of Health, ibu hamil yang minum dua atau lebih minuman berkafein setiap hari berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, terutama jika kebiasaan ini terjadi selama tujuh minggu pertama kehamilan. Belum diketahui secara pasti bagaimana kafein meningkatkan risiko keguguran.
Namun kondisi ini diperkirakan terjadi karena kafein menghambat aliran darah ke janin. Tanpa aliran darah yang cukup, embrio tidak dapat menerima nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk berkembang.
Artikel Terkait
Beginilah Pola Hidup Sehat yang Membantu Cegah Kanker Pankreas, Dari Menjaga Berat Badan Sampai Hindari Rokok
Kisah Pemuda 20 Tahun Mengidap Kolesterol dan Serangan Jantung Akibat Sering Makan Mie
Marak Kasus Perselingkuhan, Ini Cara Tepat Mengatasi Trauma pada Korban