Bahkan Nikola menambahkan bahwa setelah 15 tahun resiko terjangkit jantung koroner menjadi sama dengan resiko yang bukan perokok. Begitu besar efek yang didapatkan saat kita berhenti konsumsi vape atau rokok elektrik lainnya.
Konsumsi Vape Picu Kemandulan
Vape tidak hanya digemari oleh kalangan pria saja namun kaum hawa pun banyak yang suka mengkonsumsinya. Padahal vape sendiri dapat mempengaruhi kesuburan wanita.
Masalah fertilitas atau kesuburan pada wanita dapat terjadi akibat kandungan kimia dalam vape. Dilansir dari laman Fertility Centers of New England, kandungan zat kimia pada vape dapat menurunkan kemampuan rahim untuk memproduksi sel telur yang sehat.
Kandungan nikotin pada vape juga mengancam pertumbuhan janin. Nikotin dapat membahayakan dan mempengaruhi tumbuh kembang otak dan paru-paru janin yang sedang masa berkembang.
Konsumsi Vape juga meningkatkan resiko janin mengalami keguguran, prematur, hingga cacat lahir. Selain itu ASI yang terpapar nikotin dapat menyebabkan bayi kolik atau menangis tanpa penyebab yang jelas.
Itulah beberapa risiko vape yang dapat menyerang kesehatan manusia. ***
Artikel Terkait
Vape dan Rokok, Mana yang Lebih Aman?
Awas Pria Lebih Mudah Terkena Serangan Jantung, Ketahui Gejalanya Lebih Awal
Singapura Semakin Tegas Melarang Vape, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan
WHO Melarang Penggunaan Vape Perasa di Seluruh Dunia, Ketahui Alasannya
Mulai Januari 2024 Indonesia Resmi Kenakan Pajak Rokok Elektrik dan Kenali Daftar Negara yang Tegas Melarang Vape