Abses Paru-Paru
Abses paru-paru dapat terjadi pada individu dengan pneumonia kronis, terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, pecandu alkohol, atau masalah gusi bakteri.
Pneumonia dapat menyebabkan pembentukan nanah di paru-paru, yang dapat berkembang menjadi abses paru-paru. Gejala yang mungkin timbul melibatkan demam, batuk dengan dahak bernanah, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Diagnosis dan perawatan melibatkan pengujian nanah atau dahak di paru-paru untuk mendeteksi infeksi yang mungkin ada.
Efusi Pleura
Jika pneumonia yang tidak mendapat perawatan, dapat terjadi akumulasi cairan di antara lapisan selaput yang melapisi paru-paru dan dinding dalam rongga dada. Kondisi ini dikenal sebagai efusi pleura dan dapat terdeteksi melalui pemeriksaan medis.
Penumpukan cairan ini dapat menyebabkan paru-paru menjadi terbatas dalam kemampuannya untuk bernapas dan mengambil oksigen.
Pada dasarnya, pneumonia sendiri sudah mengurangi kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen. Akibatnya, suplai oksigen ke seluruh organ tubuh berkurang, yang dapat memperburuk kesulitan bernapas.
Gagal Napas
Gagal napas adalah salah satu komplikasi pneumonia yang serius. Kondisi ini muncul ketika paru-paru tidak berfungsi dengan optimal, menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke dalam tubuh dan penumpukan karbon dioksida.
Apabila kondisi ini terjadi, keseimbangan asam basa dalam tubuh dapat terganggu, mempengaruhi fungsi seluruh organ.
Jika pneumonia mencapai tahap gagal napas, pasien akan memerlukan suplai oksigen tambahan melalui masker atau bahkan menggunakan ventilator sebagai alat bantu pernapasan.
Gagal Ginjal
Komplikasi pneumonia seperti bakteremia atau syok septik dapat meningkatkan risiko gagal ginjal. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memasok darah yang cukup ke ginjal saat kondisi tersebut terjadi.
Semua penderita pneumonia berisiko mengalami gagal ginjal, tetapi risiko lebih tinggi pada individu dengan kondisi medis tertentu.
Gagal ginjal dapat dikenali melalui gejala seperti pembengkakan pada tungkai dan kaki, frekuensi buang air kecil yang berkurang, sesak napas, mual, dan kelemahan.
Jika pneumonia menyebabkan gagal ginjal, tindakan medis seperti cuci darah atau transplantasi ginjal mungkin diperlukan.
Baca Juga: Normalkah Ibu Hamil Mengalami Gatal-gatal? Pahami Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mencegah Pneumonia
Mencegah pneumonia melibatkan serangkaian tindakan pencegahan yang dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diambil untuk mencegah pneumonia:
Artikel Terkait
Penting! Heimlich Maneuver Pertolongan Darurat Ketika Tersedak
Cara Mengajarkan Pendidikan Seks pada Anak Sesuai Usia untuk Cegah Kekerasan Seksual
Berat Badan Kurang Tidak Selalu Tanda Anak Stunting, Kenali Stunting, Penyebab dan Ciri-Cirinya