SURATDOKTER.com - Baru-baru ini, China dilanda oleh wabah pneumonia misterius yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat global.
Kasus pneumonia misterius, terutama jika penyebabnya belum diidentifikasi sepenuhnya, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Pneumonia misterius dapat menimbulkan risiko komplikasi, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Lalu komplikasi apa saja yang disebabkan pneumonia? Simak informasi berikut!
Mengenal Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada satu atau kedua paru-paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau bahkan aspirasi benda asing ke dalam paru-paru.
Akibat infeksi ini, kantung udara di paru-paru, yang dikenal sebagai alveoli, akan meradang dan mengalami penumpukan cairan atau nanah. Oleh karena itu, istilah "paru-paru basah" sering digunakan untuk merujuk pada kondisi pneumonia.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Ini 10 Pilihan Obat Batuk Alami yang Aman Untuk Ibu Hamil
Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kesehatan individu yang terkena.
Gejala pneumonia umumnya mencakup demam tinggi, batuk, dan kesulitan bernapas. Batuk dapat bersifat kering atau disertai dengan produksi dahak.
Kesulitan bernapas sering kali menjadi gejala yang mencolok, terutama saat individu terlibat dalam aktivitas fisik atau pernapasan menjadi cepat dan dangkal.
Komplikasi Akibat Pneumonia
Komplikasi pneumonia dapat muncul ketika pengobatan tidak diberikan dengan segera. Potensi bahaya pneumonia mencakup berbagai komplikasi serius, seperti:
Bakteremia dan Syok Septik
Bakteremia dapat terjadi jika infeksi bakteri pneumonia menyebar ke dalam aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang sering disebut sebagai syok septik, yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi dalam darah.
Syok septik dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang berbahaya, mengakibatkan ketidakmampuan jantung memompa darah dengan cukup ke organ tubuh.
Gejala syok septik mencakup demam, napas cepat, kedinginan, tekanan darah rendah, sakit perut, dan kebingungan. Pengobatan melibatkan pemberian antibiotik dan, dalam beberapa kasus, perawatan rawat inap.
Artikel Terkait
Penting! Heimlich Maneuver Pertolongan Darurat Ketika Tersedak
Cara Mengajarkan Pendidikan Seks pada Anak Sesuai Usia untuk Cegah Kekerasan Seksual
Berat Badan Kurang Tidak Selalu Tanda Anak Stunting, Kenali Stunting, Penyebab dan Ciri-Cirinya