• Senin, 22 Desember 2025

Demam Kuning: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Photo Author
- Minggu, 26 November 2023 | 20:00 WIB
Demam Kuning Disebabkan Oleh Nyamuk Aedes Aegypti (mikadago/pixabay.com)
Demam Kuning Disebabkan Oleh Nyamuk Aedes Aegypti (mikadago/pixabay.com)

Namun, demam kuning biasanya sulit didiagnosis karena gejalanya menyerupai penyakit lain, seperti malaria, tifus, dan demam berdarah.

Komplikasi Demam Kuning

Beberapa komplikasi yang terjadi akibat demam kuning, antara lain:

  1. Menurunnya fungsi otak (delirium)
  2. Peradangan otot jantung (miokarditis)
  3. Penyakit kuning (penyakit kuning)
  4. Penumpukan cairan di dalam paru-paru (edema paru)
  5. Sindrom hepatorenal
  6. Radang otak (ensefalitis)
  7. Infeksi bakteri sekunder, misalnya pneumonia dan infeksi aliran darah
  8. Perdarahan organ dalam
  9. Gagal ginjal
  10. Gagal hati
  11. Koma
  12. Kematian
  13. Pembengkakan kelenjar air liur (parotitis)

Pengobatan

Belum ada pengobatan khusus untuk demam kuning selain sistem kekebalan tubuh masing-masing pasien.

Meski demikian ada beberapa perawatan yang dilakukan dokter untuk meringankan gejala yang timbul, seperti:

  • Memberi oksigen tambahan
  • Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
  • Menjaga tekanan darah tetap stabil menggunakan cairan infus
  • Memberikan obat demam dan obat pereda nyeri
  • Melakukan transfusi darah jika mengalami anemia akibat perdarahan
  • Melakukan pencucian darah jika pasien mengalami gagal ginjal
  • Memberikan obat antibiotik jika demam kuning disertai dengan infeksi bakteri

Pencegahan

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam kuning.

Namun, vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah demam kuning.

Terutama bagi seseorang yang ingin melakukan perjalanan ke daerah yang berisiko, seperti Afrika, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia.

Sebaiknya, disarankan untuk vaksinasi paling tidak 3-4 minggu sebelum keberangkatan.

Satu dosis vaksin demam kuning dapat memberikan perlindungan setidaknya sampai 10 tahun.

Vaksin demam kuning dapat diberikan mulai dari usia 9 bulan hingga 60 tahun.

Namun, ada beberapa kategori yang perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi, yakni:

  • Ibu hamil atau menyusui
  • Bayi usia dibawah 9 bulan
  • Lansia berusia lebih dari 60 tahun
  • Pernah terinfeksi demam kuning
  • Orang yang memiliki sistem imun yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS
  • Pengidap kanker
  • Memiliki riwayat melakukan kemoterapi atau penggunaan steroid jangka panjang
  • Orang yang memiliki alergi berat terhadap protein telur

Selain vaksinasi, tindakan pencegahan lain untuk mengurangi risiko demam kuning adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk melalui upaya-upaya berikut:

Baca Juga: Lakukan Cara ini Untuk Menghadapi Eksibisionis, si Pamer Alat Kelamin

  • Gunakan baju lengan panjang dan celana panjang
  • Usahakan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada pagi dan sore hari.
  • Pasang tirai atau kawat nyamuk di jendela dan lubang udara.
  • Gunakan pendingin ruangan dan kelambu saat tidur.
  • Gunakan lotion anti nyamuk sesuai petunjuk.
  • Jika ingin menggunakan lotion untuk bayi dan anak-anak, gunakan produk lotion anti nyamuk khusus untuk bayi dan anak-anak.
  • Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung bahan alami, seperti DEET, picaridin, IR3535, atau minyak kayu putih

Terakhir, jangan lupa untuk mengunjungi dokter setelah melakukan perjalanan dari wilayah penyebaran demam kuning terutama jika kamu mengalami keluhan gejala penyakit ini. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tia Mardwi

Sumber: Kompas.com, Alodokter.com, halodoc.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X