5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Menjauhkan Diri Dari Penyakit Jantung!

Ketika seseorang merokok, penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner ini bisa terjadi dengan sangat cepat dan dalam jangka waktu yang singkat.

Serangan jantung dua kali lebih besar dibandingkan seseorang yang tidak merokok.
- Penyakit jantung koroner meningkat secara signifikan jika Anda seorang wanita yang menggunakan pil kontrasepsi oral.
- Angka kejadian stroke lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada orang yang tidak merokok. Penyakit arteri perifer (yang dapat menyebabkan gangren) meningkat lebih dari lima kali lipat

Merokok juga berbahaya bagi mereka yang menjadi perokok pasif karena memiliki peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 30 persen. Hal ini sangat berisiko bagi anak-anak dan meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi (SUDI), bronkitis, pneumonia, dan asma.

Baca Juga: Perawatan Intensif Pada Bayi: Apa Bedanya NICU dengan PICU?

4. Kendalikan stres

Stres terkadang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Stres sama-sama bertanggung jawab terhadap penyakit kardiovaskular seperti halnya merokok, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.

Sebuah studi tahun 2017 di The Lancet menggunakan gambar bagian otak yang terlibat dengan rasa takut dan stres dan menemukan hubungan antara stres dan episode penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Penggunaan Popok Dalam Waktu Lama Punya Efek Samping yang Berbahaya Bagi Bayi Lho, Ini Alasannya

Untuk meminimalkan stres yang terus-menerus, Anda harus menetapkan prioritas pada hal yang paling penting dan bertujuan untuk keseimbangan hidup-kerja yang baik. Selain itu, ingatlah bahwa tidur dan stres saling berhubungan karena kurang tidur dapat menyebabkan lebih banyak stres.

Setiap orang harus mendapatkan tidur setidaknya tujuh hingga delapan jam setiap malam.

5. Periksa kolesterol dan kesehatan jantung Anda setiap enam bulan sekali

Ada pepatah yang mengatakan ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’, dan dengan permasalahan gaya hidup modern, istilah ini sangat relevan untuk semua orang.

Ada berbagai tes kesehatan untuk mendiagnosis kondisi apa pun yang berhubungan dengan jantung.

Tidak ada risiko dalam melakukan tes ini, dan tes ini sangat disarankan karena memungkinkan dokter Anda memahami cara kerja jantung Anda.

Baca Juga: Mengungkap Kepribadian Paranoid, Selalu Curiga Hingga Sulit Bersikap Santai

Jika Anda pernah menunjukkan gejala apa pun yang berkaitan dengan penyakit jantung atau jika ada anggota keluarga Anda yang pernah mengalami serangan jantung di masa lalu, sebaiknya lakukan tes untuk mengurangi dan menghilangkan kemungkinan Anda mengalami hal yang sama.

Orang yang menderita diabetes dan hipertensi juga berisiko tinggi terkena serangan jantung.

Hal ini karena tekanan darah tinggi dapat menyebabkan ketegangan pada arteri jantung yang kemudian dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

Di sisi lain, glukosa darah tinggi akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung dan pembuluh darah.

Baca Juga: Ladies, Inilah Alasan Anda Harus Makan Banyak Kalsium Sebelum Usia 30 Tahun, Bisa Cegah Penyakit Mematikan Lho

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan masalah kardiovaskular karena penderita diabetes cenderung terkena penyakit jantung pada usia lebih muda dibandingkan orang tanpa diabetes.

Dalam kasus seperti ini, diagnosis dan pengobatan dini sangatlah penting dan telah terbukti menyelamatkan nyawa – jadi pastikan Anda mengunjungi dokter secara rutin, meskipun Anda dalam kondisi kesehatan terbaik.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar mengenai kesehatan jantung Anda, kami sarankan Anda menghubungi dokter/ahli spesialis sedini mungkin. ***