SURATDOKTER.com - Botox telah menjadi salah satu prosedur kecantikan yang populer dalam beberapa dekade terakhir.
Tidak hanya digunakan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat medis. Botox sendiri merupakan nama merek dari neurotoksin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum .
Apa Itu Botox?
Botox pertama kali digunakan pada tahun 1970-an untuk tujuan medis, seperti mengobati mata juling.
Baca Juga: Mengenal Treatment Kecantikan IPL Rejuve: Prosedur Hingga Efeknyas
Seiring waktu, penggunaannya berkembang menjadi salah satu solusi utama dalam dunia kecantikan untuk mengurangi garis halus dan kerutan di wajah.
Produk ini bekerja dengan cara menghambat pelepasan zat kimia yang menyebabkan otot berkontraksi. Dengan demikian, otot yang disuntik menjadi lebih rileks dan garis-garis halus di wajah tampak lebih halus.
Selain Botox, ada beberapa merek lain yang memiliki bahan aktif yang sama, seperti Xeomin dan Daxxify.
Fungsi Botox dalam Dunia Kecantikan
Botox sering digunakan untuk mengatasi kerutan dinamis, yaitu kerutan yang muncul akibat gerakan otot wajah saat seseorang berekspresi.
Beberapa area wajah yang biasanya menjadi target injeksi Botox meliputi:
- Garis di antara kedua alis (sering disebut garis sebelas)
- Lipatan dahi
- Kerutan di sudut mata (kaki gagak)
- Pita di leher yang tampak menonjol
- Kerutan di sudut mulut yang memberi kesan wajah sedih
- Garis kelinci yang muncul di sisi hidung
- Lesung pipit kecil di dagu yang memberikan tampilan tidak rata
Selain untuk mengurangi kerutan, Botox juga digunakan untuk memperbaiki bentuk wajah, seperti membuat rahang tampak lebih ramping dan mengurangi tampilan gusi berlebih saat tersenyum.
Manfaat Medis Botox
Tidak hanya untuk kecantikan, Botox juga memiliki berbagai manfaat medis. Suntikan ini dapat digunakan untuk mengatasi:
Baca Juga: Milia Atau Bintik Susu: Apa Itu, Penyebabnya Hingga Penanganannya!
- Kedutan pada kelopak mata ( blefarospasme )
- Mata juling ( strabismus )
- Kontraksi otot yang tidak terkendali ( distonia )
- Keringat berlebih ( hiperhidrosis )
- Migrain kronis
- Gangguan kandung kemih yang menyebabkan beser
- Otot kaku akibat kondisi neurologi tertentu
Bagaimana Prosedur Botox Dilakukan?
Sebelum melakukan prosedur, dokter akan menanyakan riwayat medis pasien, termasuk obat atau suplemen yang sedang dikonsumsi.
Konsumsi alkohol sebaiknya dihindari dalam 24 jam sebelum injeksi, dan bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah, ada risiko lebih tinggi mengalami memar di area injeksi.
Artikel Terkait
Apakah Tetap Perlu Memakai Suncreen Saat Musim Hujan?
Wanita 47 Tahun Ini Gunakan Plasma Darah Putranya Agar Bisa Tetap Awet Muda!
Doktif Jawab Nyinyiran Bopeng di Wajahnya karena Rawat Pasien COVID-19, Begini Alur Penyebabnya
Mengenal Gejala Keratosis Pilaris Hingga Penangannya!
Mengenal Gejala Seratosis Seboroik Hingga Penanganannya!