3. Meningkatkan energi dan fokus
Keton dianggap sebagai sumber energi yang lebih stabil untuk otak dibanding glukosa, sehingga beberapa orang melaporkan merasa lebih fokus dan tidak cepat lelah.
4. Potensi manfaat untuk kesehatan tertentu
Beberapa penelitian awal menyebutkan diet keto dapat bermanfaat bagi penderita epilepsi, sindrom metabolik, hingga penyakit neurodegeneratif. Namun, riset lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan keamanannya dalam jangka panjang.
Baca Juga: Studi Terbaru Mengatakan Diet Mungkin Bisa Jadi Penyebab Rambut Rontok Bahkan Berpotensi Kebotakan
Hal yang Perlu Diperhatikan
Meski menjanjikan, diet keto tidak cocok untuk semua orang. Pada awal memulai, banyak orang mengalami “keto flu”, yaitu kondisi sementara berupa sakit kepala, lemas, mual, dan sulit konsentrasi. Kondisi ini biasanya mereda dalam beberapa hari ketika tubuh mulai beradaptasi dengan sumber energi baru.
Selain itu, pola makan yang terlalu rendah serat dapat menyebabkan sembelit. Oleh karena itu, penting menambahkan sayuran rendah karbohidrat dan memperbanyak minum air putih.
Diet ini juga sebaiknya tidak dijalankan tanpa pengawasan dokter bagi penderita penyakit ginjal, hati, atau wanita hamil.
Diet keto merupakan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang memaksa tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Pola ini terbukti efektif untuk menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, serta meningkatkan energi.
Meski demikian, diet ini tetap memiliki keterbatasan dan risiko, sehingga perlu dilakukan dengan bijak dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi menjadi langkah penting sebelum memulainya.***