SURATDOKTER.com - Salah satu fenomena menarik yang sering kali terjadi sebelum seseorang meninggal adalah apa yang disebut sebagai energy surge atau lonjakan energi.
Kematian adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Kita tahu hal ini berlaku bagi diri kita sendiri, begitu pula bagi orang-orang yang kita cintai.
Meskipun banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk memperpanjang hidup, pada akhirnya tidak ada yang bisa menghindari kematian selamanya.
Proses menuju kematian sering kali sulit dan penuh tantangan, baik bagi yang mengalaminya maupun bagi keluarga dan teman yang menyaksikannya.
Baca Juga: Mengenal Prosedur Operasi LASIK: Berapa Biaya yang Dibutuhkan?
Sebuah video di media sosial TikTok @interestinggraal1 menjelaskan bahwa lonjakan ini disebabkan oleh aktivitas gelombang listrik di otak.
Gelombang ini berkaitan dengan ingatan dan kesadaran, dan fenomena ini bisa berlangsung dari beberapa saat sebelum kematian hingga dua menit setelahnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa otak mungkin mempersiapkan momen ini sebagai kesempatan terakhir untuk mengingat.
Apa Itu Energy Surge?
Energy surge atau lonjakan energi adalah fenomena di mana seseorang yang sedang sekarat mendadak tampak lebih aktif, baik secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Ternyata Risiko Operasi Jauh Lebih Tinggi Bagi Perokok Daripada yang Tidak Merokok!
Mereka mungkin berbicara lebih jelas, mengenali orang-orang di sekitar mereka, atau bahkan tampak lebih sehat daripada sebelumnya.
Meski tampak membaik, kondisi ini biasanya hanya berlangsung sebentar, dan setelah itu, pasien akan kembali ke kondisi kritis dan akhirnya meninggal.
Fenomena ini sering kali membingungkan bagi keluarga yang melihatnya. Di satu sisi, mereka merasa senang melihat orang yang mereka cintai tampak lebih baik, tetapi di sisi lain, mereka tahu bahwa ini mungkin adalah tanda akhir kehidupan yang semakin dekat.
Secara medis, energy surge ini masih menjadi misteri. Namun, beberapa teori mencoba menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi.