SURATDOKTER.com - Dalam kehidupan sehari-hari, kadang ada kebiasaan kecil yang tanpa disadari bisa berdampak besar terhadap kesehatan dan kenyamanan tubuh.
Salah satunya adalah kebiasaan menumpuk pakaian bekas pakai untuk dipakai lagi tanpa dicuci terlebih dahulu. Meski terkesan sepele, rutinitas ini ternyata bisa menjadi pemicu utama munculnya bau badan yang membandel dan sulit dihilangkan.
Bau badan sebenarnya bukan berasal dari keringat itu sendiri, melainkan dari bakteri yang hidup di permukaan kulit.
Ketika keringat bercampur dengan minyak tubuh dan menjadi makanan bagi bakteri, muncullah senyawa-senyawa tertentu yang beraroma tak sedap. Semakin banyak bakteri di kulit, semakin kuat pula bau yang muncul.
Pakaian bekas pakai, terutama yang digunakan seharian penuh, menyimpan lebih dari sekadar keringat. Di dalam serat kain tersebut, terdapat sisa-sisa minyak tubuh, sel kulit mati, serta bakteri yang menempel dari kulit.
Jika pakaian ini tidak segera dicuci dan malah dibiarkan menumpuk, maka mikroorganisme yang bersarang di sana bisa berkembang biak dengan cepat.
Kondisi lembap, tertutup, dan hangat yang diciptakan oleh tumpukan pakaian justru mempercepat proses pertumbuhan bakteri tersebut.
Masalahnya, ketika pakaian yang sudah dipakai itu digunakan kembali tanpa dicuci, semua kotoran dan bakteri yang menempel ikut berpindah kembali ke kulit.
Akibatnya, kulit akan terpapar ulang oleh koloni bakteri yang sama, bahkan dalam jumlah lebih besar dari sebelumnya. Hal ini memicu bau badan yang tidak hanya kuat, tetapi juga semakin sulit diatasi meskipun sudah mandi atau memakai deodoran.
Selain itu, beberapa jenis bahan pakaian seperti katun, poliester, atau campuran sintetis lainnya memiliki sifat menyerap bau. Ketika pakaian ini menyimpan aroma tidak sedap dari keringat sebelumnya, bau tersebut dapat tertahan di dalam serat kain dan dilepaskan kembali saat pakaian dipakai.
Jadi meskipun tubuh sudah bersih, bau dari pakaian yang belum dicuci bisa kembali muncul dan membuat tubuh terkesan masih berbau.
Efek lain dari kebiasaan ini adalah penurunan efektivitas produk perawatan tubuh seperti sabun, deodoran, atau parfum. Sebab selama sumber bau—yaitu bakteri di pakaian—belum dihilangkan, maka segala upaya untuk menutupinya hanya bersifat sementara. Bau akan terus muncul kembali seiring berjalannya waktu dan penggunaan ulang baju yang sama.
Untuk mencegah bau badan membandel akibat kebiasaan ini, penting untuk segera mencuci pakaian setelah dipakai, terutama pakaian dalam, kaos, atau pakaian yang langsung bersentuhan dengan ketiak dan area tubuh lain yang mudah berkeringat.
Hindari menyimpan pakaian kotor terlalu lama dalam keadaan lembap atau tertumpuk dalam ruangan tertutup. Gunakan deterjen yang mampu membunuh kuman, dan sesekali rendam pakaian dengan air panas jika bahan kain memungkinkan.
Artikel Terkait
Keringat Menyebabkan Bau Badan Ternyata Hanya Mitos: Simak Penjelasannya!
Olfactory Fatigue, Ketika Seseorang Tidak Bisa Mencium Bau Badan dan Ketiak Sendiri
Mana yang Lebih Baik untuk Hilangkan Bau Badan dan Ketiak, Deodorant atau Antiperspirant?
Ketiak Basah Bikin Nggak Percaya Diri dan Bau Badan? Ini Cara Mengatasinya!
Ini Alasan Orang Korea dan Jepang Tidak Pernah Bau Badan