• Senin, 22 Desember 2025

Susah Fokus & Mudah Lupa? Bisa Jadi Otakmu Kelebihan Informasi!

Photo Author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 11:42 WIB
Susah fokus, kelebihan informasi  (Widhy Lutfiah Marha )
Susah fokus, kelebihan informasi (Widhy Lutfiah Marha )

2. Mudah lupa hal-hal sederhana, seperti nama orang, deadline, atau di mana kamu meletakkan kunci.

3. Mood swing tanpa sebab yang jelas.

4. Kesulitan tidur karena otak sulit “mati” meski tubuh sudah di tempat tidur.

5. Kecemasan meningkat, merasa selalu “harus tahu” perkembangan terbaru atau takut ketinggalan berita (FOMO).

Dan ini bukan cuma masalah pribadi. Dunia kerja kini juga terdampak. Banyaknya informasi yang beredar membuat kebanyakan karyawan mengalami burnout.

Baca Juga: Mengenal Work-Life Balance: Kunci Utama Mencegah Burnout

Email, Slack, grup WA kantor, Zoom meeting, dokumen Google Docs, dan spreadsheet… semuanya butuh atensi. Tapi berapa banyak atensi yang kita punya dalam sehari?

Informasi Bukan Masalah, Tapi Cara Kita Mengelolanya

Kita tidak bisa menyalahkan teknologi begitu saja. Informasi itu penting. Tanpa informasi, kita tidak bisa belajar, bekerja, atau berinovasi. Namun, masalah yang perlu di selesaikan adalah bagaimana kita mengelolanya.

Otak kita butuh waktu untuk mencerna informasi, bukan sekadar menyerapnya. Sama seperti makanan: makan terlalu banyak sekaligus tidak bikin sehat, malah bikin mual. Begitu pula dengan informasi. Tanpa jeda dan seleksi, ia menjadi beban, bukan manfaat.

Solusinya? Bukan menjauh sepenuhnya dari dunia digital, tapi membangun batas dan kesadaran.

Tips Mengatasi Informasi Overload agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga

1. Kurangi konsumsi, tingkatkan kualitas.
Pilih konten yang benar-benar berguna atau membahagiakanmu. Stop doomscrolling berita negatif yang tidak kamu bisa ubah.

2. Terapkan digital minimalism.
Hapus aplikasi yang tidak penting, nonaktifkan notifikasi yang tidak perlu, dan tetapkan waktu khusus untuk membuka media sosial atau email.

Baca Juga: Kenali Burnout! Kondisi Lelah Mental yang Tidak Boleh Disepelekan

3. Berani pause.
Ambil waktu untuk digital detox, meskipun hanya 1 jam tanpa layar setiap hari. Gunakan waktu itu untuk membaca buku fisik, berjalan santai, atau ngobrol dengan orang rumah.

4. Latih fokus dengan teknik sederhana.
Coba metode Pomodoro (25 menit fokus, 5 menit istirahat), meditasi singkat, atau journaling untuk mengosongkan isi kepala.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X