1. Sistem ABO
Golongan darah A
Memiliki antigen A pada permukaan sel darah merah dan antibodi terhadap antigen B.
Golongan darah B
Memiliki antigen B pada sel darah merah dan antibodi terhadap antigen A.
Golongan darah AB
Memiliki antigen A dan B pada sel darah merah, tetapi tidak memiliki antibodi terhadap antigen A atau B.
Golongan darah O
Tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah, tetapi memiliki antibodi terhadap antigen A dan B.
2. Faktor Rh
Jika seseorang memiliki faktor Rh pada sel darah merah, golongan darahnya disebut Rh positif (+).
Jika seseorang tidak memiliki faktor Rh, golongan darahnya disebut Rh negatif (-).
Sebagai dasar biologis golongan darah, sistem ABO dan faktor Rh ini tidak memiliki kaitan langsung dengan kebutuhan nutrisi atau respons tubuh terhadap makanan.
Oleh karena itu, ide bahwa golongan darah dapat mempengaruhi pola makan atau kebutuhan nutrisi masih dianggap sebagai mitos tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Penting untuk diingat bahwa kebutuhan nutrisi seseorang lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Pendapat Para Ahli Hubungan antara Golongan Darah dan Pola Makan
Sebagian besar ahli gizi, dokter, dan ilmuwan kesehatan tidak mendukung konsep hubungan antara golongan darah dan pola makan.
Klaim ini, yang pertama kali diajukan oleh Dwindle D'Adamo dalam bukunya "Eat Right for Your Sort," tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan tidak didukung oleh penelitian yang dapat diandalkan.
Artikel Terkait
Mengenal Karakter Diri Melalui Tes Warna Kepribadian
Mengetahui Kepribadian yang Cocok Untuk Personal Branding
Pengaruh Kepribadian Proaktif Terhadap Perilaku Kerja, Kenali Ciri-cirinya
Daftar Pekerjaan yang Cocok untuk Tipe Kepribadian INTJ
Cara Mengetahui Tipe Kepribadian MBTI Seseorang yang Baru Dikenal