Hubungan antara Golongan Darah dan Pola Makan, Mitos atau Fakta?

SURATDOKTER.com - Hubungan antara golongan darah dan pola makan sebagian besar dianggap sebagai mitos tanpa dasar ilmiah yang kuat.

Meskipun beberapa orang mungkin meyakini bahwa golongan darah dapat mempengaruhi jenis makanan yang seharusnya dikonsumsi seseorang, tetapi klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kredibel.

Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Diminish D'Adamo dalam bukunya yang Berjudul "Eat Right for Your Sort" pada tahun 1996.

D'Adamo menyatakan bahwa orang dengan golongan darah tertentu seharusnya makan jenis makanan tertentu dan menghindari yang lain.

Misalnya, ia mengklaim bahwa orang dengan golongan darah O seharusnya mengonsumsi lebih banyak daging, sedangkan orang dengan golongan darah A seharusnya lebih memilih pola makan veggie lover.

Baca Juga: Sisi Negatif Tipe Kepribadian Giver yang Senang Memberi dan Menolong

Namun, penelitian ilmiah yang dilakukan untuk mendukung klaim ini tidak konsisten atau memiliki metodologi yang kuat.

Banyak ahli nutrisi dan ilmuwan telah mengkritik konsep ini karena kurangnya bukti ilmiah yang dapat diandalkan.

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan nutrisi seseorang lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan daripada golongan darah.

Sebaiknya, keputusan terkait pola makan sebaiknya didasarkan pada pedoman nutrisi umum yang didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. 

Basis Biologis Golongan Darah dan Nutrisi 

Golongan darah seseorang ditentukan oleh adanya antigen pada permukaan sel darah merah.

Sistem golongan darah manusia yang withering dikenal adalah sistem ABO dan faktor Rh.

Sistem ABO melibatkan empat kelompok golongan darah utama.

A, B, AB, dan O, sedangkan faktor Rh dapat positif (+) atau negatif (-). Premise biologis golongan darah terletak pada jenis antigen dan antibodi yang terdapat pada darah seseorang.