• Senin, 22 Desember 2025

Dianggap Efektif Menurunkan Berat Badan, Berikut Manfaat, Cara dan Risiko Diet Intermitten Fasting

Photo Author
- Selasa, 9 Januari 2024 | 10:59 WIB
Ilustrasi diet intermitten fasting (Freepik/freepik)
Ilustrasi diet intermitten fasting (Freepik/freepik)

 

SURATDOKTER.com - Intermitten fasting adalah metode diet yang mengatur pola makan dengan membatasi konsumsi kalori dalam periode waktu tertentu secara teratur. Diet ini juga dikenal dengan istilah diet puasa intermitten.

Metode ini tidak membatasi jenis makanan yang boleh dikonsumsi, melainkan membatasi waktu berhenti makan atau puasa. Diet ini fokus pada kapan seseorang harus berpuasa (fasting), dan kapan waktunya boleh mengkonsumsi makanan atau jendela makan. Diet ini banyak diminati karena seseorang tetap dapat menyantap makanan kesukaan mereka saat jendela makan.

Berbeda dengan puasa Ramadan yang dijalankan umat muslim, pada intermitten fasting anda justru disarankan untuk tetap mengkonsumsi air putih kapan saja. Selain itu, teh atau kopi tanpa gula juga diperbolehkan sebagai variasi asupan cairan. Tapi ingat, semuanya harus tanpa gula.

Contoh Pola Waktu Diet Intermitten Fasting

Berikut beberapa contoh pola waktu diet intermitten fasting:

1.Metode waktu 12 : 12

Pola intermitten fasting ini mengharuskan anda untuk melakukan puasa selama 12 jam dengan jendela makan selama 12 jam pula. Sebagai contoh, jika berhenti makan atau puasa pukul 20.00 maka selanjutnya anda diperbolehkan mengkonsumsi makanan mulai pukul 08.00 pagi keesokan harinya.

Pola ini biasanya dipilih bagi pemula yang ingin mencoba diet ini. Waktu puasa pun dilakukan sesaat sebelum tidur malam, sehingga tidak terlalu lama menahan lapar.

Baca Juga: Sehat dan Hemat, Ini 5 Menu Diet Murah untuk Menurunkan Berat Badan Tanpa Kuras Kantong Anda

2. Metode waktu 16 : 8

Pada pola ini anda berpuasa selama 16 jam dengan jendela makan hanya 8 jam saja. Misalkan anda mulai berhenti makan pada pukul 18.00 malam, maka esoknya anda boleh mulai mengkonsumsi makanan pukul 10.00 pagi. Pemilihan pola 16:8 ini cukup populer dipilih karena dinilai lebih efektif menghindari kebiasaan ngemil malam dan pagi hari.

3. Pola puasa 5:2 (modified fasting regimen)

Pola puasa 5:2 ini artinya anda memilih dua hari dalam seminggu untuk berpuasa. Dalam dua hari tersebut kalori yang dikonsumsi pun dikurangi, hanya sekitar 500 hingga 600 kalori dalam sekali makan. Pada lima hari lainnya anda dapat mengkonsumsi makanan seperti biasa.

Cara ini juga banyak dipilih, khususnya bagi umat muslim. Selain diet intermitten, mereka juga dapat melakukan ibadah puasa Senin dan Kamis.

4. Puasa 24 jam (alternate day fasting)

Anda yang memilih pola intermitten fasting ini, menjalaninya dengan berpuasa makan selama 24 jam atau selama satu hari dalam satu minggu. Seperti pola intermitten fasting lainnya anda juga boleh mengkonsumsi air putih selama berpuasa.

Metode diet intermitten fasting ini dinilai cukup efektif karena terbukti dapat mengontrol asupan kalori per hari dalam jangka waktu tertentu. Hal ini membuat asupan kalori harian tercukupi dan tidak berlebih, sehingga metabolisme tubuh menjadi teratur dan terjaga.

Perubahan asupan kalori juga disesuaikan dengan irama sirkadian tubuh manusia. Irama sirkardian adalah ritme yang mengatur metabolisme mengikuti waktu tidur dan bangun seseorang. Pola intermitten fasting memiliki dampak baik untuk tubuh karena dibatasinya asupan makanan yang disesuaikan dengan irama sirkadian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X