Ini Dia Rahasia Makanan Fermentasi dan Pola Flexitarian: Hidup Sehat, Tanpa Drama!

c. Tempe: Siapa sangka makanan tradisional Indonesia ini adalah sumber protein dan probiotik yang luar biasa? Panggang, tumis, atau goreng, tempe selalu enak.

Makanan fermentasi adalah bukti bahwa yang sehat tidak harus membosankan. Bahkan, mereka bisa menambah rasa unik pada setiap hidangan anda.

Pola Flexitarian: Sehat Tanpa Kehilangan Kebebasan

Jika anda pernah mencoba menjadi vegetarian tapi gagal karena tidak tahan tanpa daging, jangan khawatir. Pola makan flexitarian hadir untuk anda yang ingin lebih sehat tanpa harus meninggalkan daging sepenuhnya.

Apa itu flexitarian? Gaya makan ini mendorong anda untuk lebih banyak makan makanan nabati, tapi tetap memberi ruang untuk menikmati daging atau ikan sesekali. Fleksibel, tidak menghakimi, dan sangat realistis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kenapa Flexitarian?

1. Tubuh Lebih Sehat: Mengurangi daging merah bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

2. Lingkungan Terjaga: Mengurangi konsumsi daging membantu menekan emisi karbon.

3. Fleksibel dan Bebas Tekanan: anda masih bisa menikmati makanan favorit, hanya saja porsinya dikurangi.

Mulai Pola Flexitarian dengan Mudah

a. Pilih menu nabati lebih sering. Nasi dengan sayur, tahu, atau tempe bisa jadi alternatif.

b. Kurangi porsi daging. Ganti steak besar dengan daging dalam porsi kecil sebagai pelengkap.

c. Eksperimen dengan resep baru. Cobalah burger tempe atau pasta dengan saus kacang mete.

Baca Juga: Benarkah Makanan Fermentasi Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh ? Ini Alasannya...

d. Tentukan hari tanpa daging. Mulailah dengan satu hari dalam seminggu, lalu tingkatkan.

Pola flexitarian tidak membuat anda merasa bersalah, justru memberi kebebasan untuk memilih dengan bijak.