• Senin, 22 Desember 2025

Angka Stunting di Indonesia Masih Cukup Tinggi, Waspadai Bahayanya untuk Perkembangan Anak

Photo Author
- Minggu, 3 Maret 2024 | 15:55 WIB
Ilustrasi Angka Stunting di Indonesia masih cukup tinggi  (Pexels/ Ron Lach)
Ilustrasi Angka Stunting di Indonesia masih cukup tinggi (Pexels/ Ron Lach)

SURATDOKTER.comAngka stunting di Indonesia masih cukup tinggi menjadi salah satu target pemerintah untuk dituntaskan.

Meskipun sudah turun dari tahun 2021 yang mencapai 24,4% menjadi 21,6% di tahun 2022, bisa dibilang Angka Stunting di Indonesia masih cukup tinggi karena batas ambang dari WHO yaitu 20%.

Nyatanya, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi salah satunya karena malnutrisi kronis pada anak.

Dalam debat capres-cawaprespun juga menjanjikan masalah stunting menjadi salah satu prioritas utama.

Hal ini menunjukan bahwa masalah stunting menjadi ancaman serius yang memerlukan penanganan secara tepat dan cepat karena mempengaruhi generasi penerus bangsa.

Masalah stunting tidak hanya soal tinggi badan anak namun juga mengenai rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan memicu munculnya penyakit kronis.

Menurut WHO, stunting adalah kondisi dimana perkembangan anak mengalami gangguan yang disebabkan oleh gizi buruk, simulasi psikososial yang tidak memadahi dan infeksi berulang.

Stunting juga dapat diartikan masalah kekurangan gizi yang ditandai dengan anak memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya.

Tolok ukur anak mengalami stunting adalah ketika anak memiliki tinggi badan lebih dari -2 standar deviasi median yang ditetapkan oleh WHO dalam pertumbuhan anak.

Malnutrisi kronis pada anak terjadi karena adanya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan atau HPK.

1000 hari pertama kehidupan terhitung dari janin hingga anak berusia dua tahun. Pada masa itu, pertumbuhan tubuh dan otak berkembang pesat.

Jika kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi pada masa itu, maka tumbuh kembangnya juga tidak dapat optimal.

Baca Juga: 10 Suplemen dan Vitamin Ibu Hamil Bagus Untuk Perkembangan Janin

Bahaya Stunting pada Perkembangan Anak

Jika seorang anak mengalami stunting, akan mempengaruhi kerja otak menjadi lebih lambat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bolehkah Penderita Gerd Mengonsumsi Vitamin D?

Kamis, 4 Juli 2024 | 12:00 WIB

Terpopuler

X