psikologi

Gaji Tetap vs Upah Per-Jam: Mana yang Lebih Baik untuk Finansial dan Keseimbangan Hidup?

Kamis, 25 September 2025 | 21:27 WIB
Mana yang lebih baik antara gaji tetap vs upah per-jam

SURATDOKTER.com - Bagi banyak orang, pilihan antara gaji tetap dan upah per-jam bukan hanya soal angka di slip pembayaran. Lebih dari itu, sistem pembayaran memengaruhi kestabilan finansial, gaya hidup, hingga kesehatan mental seseorang.

Dalam dunia kerja, gaji tetap biasanya dipandang sebagai bentuk keamanan. Pekerja menerima jumlah yang sama setiap bulan, terlepas dari jumlah hari dalam periode tersebut.

Sebaliknya, upah per-jam lebih fleksibel karena jumlah penghasilan tergantung pada lamanya jam kerja yang ditempuh. Keduanya membawa dampak psikologis yang berbeda, baik dalam hal rasa aman maupun cara mengatur keseimbangan hidup.

Baca Juga: Fenomena Bed Rotting: Antara Istirahat Sehat dan Tanda Masalah Psikologis

Rasa Aman Finansial pada Gaji Tetap

Salah satu kelebihan utama gaji tetap adalah kepastian. Setiap akhir bulan, karyawan tahu berapa jumlah yang akan masuk ke rekening.

Kepastian ini bisa mengurangi kecemasan finansial, membantu menyusun anggaran, dan memberi ruang untuk perencanaan jangka panjang, seperti menabung atau membayar cicilan.

Selain itu, gaji tetap sering kali disertai dengan tunjangan tambahan, seperti asuransi kesehatan, cuti berbayar, hingga dana pensiun.

Semua ini memberikan rasa aman ekstra, yang berdampak positif bagi kesehatan mental. Karyawan bergaji tetap biasanya lebih tenang dalam menghadapi pengeluaran tak terduga karena ada jaring pengaman dari perusahaan.

Namun, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Sistem gaji tetap bisa membuat seseorang merasa terikat dengan jam kerja panjang, meski kadang tidak diimbangi dengan kompensasi lembur.

Dari sudut pandang psikologis, kondisi ini dapat menimbulkan kelelahan emosional (burnout) karena keseimbangan hidup terganggu.

Baca Juga: Menyelami Filsafat Ibnu Sina: Jiwa Tenang sebagai Kunci Kecerdasan dan Kesehatan Mental

Fleksibilitas Psikologis pada Upah Per-Jam

Di sisi lain, pekerja dengan upah per-jam memiliki fleksibilitas lebih besar. Penghasilan memang tidak selalu stabil, tetapi ada peluang memperoleh penghasilan lebih tinggi ketika jam kerja ditambah. Kondisi ini bisa memotivasi pekerja untuk mengambil peluang tambahan ketika dibutuhkan.

Secara psikologis, sistem ini memberi batas yang lebih jelas antara waktu kerja dan kehidupan pribadi. Setelah jam kerja selesai, pekerja per-jam biasanya bebas dari beban pekerjaan. Hal ini membantu menjaga keseimbangan mental, memberi waktu untuk keluarga, hobi, atau bahkan pekerjaan sampingan lain.

Namun, ketidakpastian penghasilan bisa menjadi sumber stres tersendiri. Pekerja mungkin merasa cemas ketika jam kerja berkurang atau peluang lembur tidak tersedia. Tanpa manajemen keuangan yang baik, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak aman dan mengganggu stabilitas emosional.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB