SURATDOKTER.com - Generasi Z, yaitu mereka yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012, tumbuh dalam era digital yang serba cepat. Kehidupan mereka sangat lekat dengan teknologi, termasuk dalam hal merencanakan liburan.
Dari memilih destinasi hingga menentukan itinerary, media sosial sering menjadi acuan utama. Fenomena ini melahirkan tren liburan khas Gen Z yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Baca Juga: Gen Z dan Kesehatan Mental di Tengah Ketidakpastian Ekonomi: Tantangan dan Peluang di Dunia Kerja
1. Liburan Hemat tapi Bermakna
Berbeda dari anggapan bahwa anak muda cenderung boros, banyak Gen Z justru menaruh perhatian besar pada anggaran. Studi global menyebutkan bahwa lebih dari 80 persen wisatawan Gen Z memprioritaskan keterjangkauan biaya saat memesan perjalanan.
Meski begitu, mereka tetap ingin memperoleh pengalaman yang berkesan. Pilihan mereka sering jatuh pada hostel, tiket promo, hingga kuliner lokal murah meriah, tetapi tetap mencari momen otentik yang bisa diceritakan.
Dari sisi psikologi, hal ini berkaitan dengan karakter Gen Z yang realistis dan cenderung berhati-hati terhadap masa depan finansial. Menurut American Psychological Association (APA), generasi muda ini lebih sadar akan ketidakpastian ekonomi sehingga mereka pintar menakar biaya tanpa mengorbankan kesenangan.
2. Pariwisata Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab
Kecintaan Gen Z pada isu lingkungan tercermin dari pilihan liburan mereka. Lebih dari separuh wisatawan Gen Z memilih destinasi yang menonjolkan praktik ramah lingkungan, mulai dari resort bebas plastik hingga kegiatan konservasi satwa liar.
Tidak sedikit yang rela membayar lebih untuk pengalaman yang berhubungan dengan alam, seperti ekowisata, hiking di taman nasional, atau camping berkelanjutan.
Secara psikologis, kepedulian ini berhubungan dengan nilai identitas diri. Studi oleh Journal of Environmental Psychology menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kebutuhan untuk merasa bagian dari perubahan positif, termasuk melalui pilihan liburan yang ramah bumi. Dengan begitu, liburan bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk kontribusi sosial.
Baca Juga: Studi: Gen Z Merasa Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Ruang Publik, Berkaitan dengan Privasi
3. Terinspirasi Media Sosial dan Influencer