• Senin, 22 Desember 2025

Trend Manusia Tikus di Kalangan Gen Z Cina Merebak Seiring Meningkatnya Tekanan Hidup

Photo Author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 01:52 WIB
Trend manusia tikus di kalangan gen Z Cina
Trend manusia tikus di kalangan gen Z Cina

SURATDOKTER.com - Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena sosial baru di kalangan anak muda di Tiongkok, terutama dari generasi milenial dan Gen Z.

Mereka menyebut diri mereka sebagai "manusia tikus"—sebuah istilah yang menggambarkan gaya hidup yang minim aktivitas, penuh keterasingan, dan cenderung menghindari dunia luar.

Mereka dengan sengaja memilih untuk menghabiskan hari-hari mereka di kamar, berselimut, menatap layar gawai, dan menolak segala bentuk tuntutan produktivitas.

Baca Juga: Alogaritma Media Sosial Sangat Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental Gen Z

Fenomena ini bukan hanya bentuk keengganan bekerja, tetapi juga mencerminkan kelelahan kolektif akibat tekanan ekonomi dan budaya kerja yang ekstrem.

Generasi muda di Cina tumbuh dalam lingkungan yang menekankan persaingan tinggi, dengan budaya kerja "996"—bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari seminggu.

Gaya hidup seperti itu dalam jangka panjang telah menimbulkan kelelahan fisik dan mental, sehingga memunculkan gerakan perlawanan pasif seperti "berbaring datar" dan kini berkembang lebih jauh menjadi gaya hidup "manusia tikus."

Gaya hidup ini menyebar melalui platform media sosial lokal seperti RedNote dan Weibo. Di sana, para pemuda memamerkan aktivitas mereka yang sebenarnya tidak produktif, seperti jadwal harian yang hanya berisi tidur siang, bermain gawai, dan menghindari dunia luar.

Video-video seperti itu bukan sekadar hiburan, tapi menjadi bentuk pernyataan sikap terhadap harapan masyarakat yang dianggap tidak realistis.

Beberapa dari mereka bahkan dengan bangga menyebut telah berhenti bekerja dan hidup bergantung pada orang tua setelah menyadari bahwa pekerjaan tidak selalu membawa kesejahteraan.

Ada sisi sosial ekonomi yang membuat tren ini mungkin terjadi. Banyak dari mereka merupakan anak dari keluarga yang sempat menikmati masa pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang pesat.

Generasi orang tua mereka lahir pada era 60-70-an dan sempat menabung cukup banyak untuk menopang anak-anaknya. Oleh karena itu, sebagian anak muda saat ini merasa memiliki "kemewahan" untuk berhenti sejenak dari tekanan hidup tanpa harus khawatir tentang kelangsungan hidupnya.

Baca Juga: Viral Istilah Jam Koma di Kalangan Gen Z: Ini Kata Psikolog!

Namun, pakar sosiologi menilai bahwa gaya hidup seperti ini bukan berarti sepenuhnya menyerah terhadap hidup. Sebaliknya, ini bisa jadi bentuk jeda sejenak untuk mencari makna hidup yang lebih mendalam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: business insider, Instagram

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X