Selain itu, salah satu penyebab utama munculnya komunitas incel adalah tekanan sosial terhadap maskulinitas dan ekspektasi hubungan.
Dalam masyarakat modern, pria sering kali menghadapi tuntutan untuk menunjukkan daya tarik fisik, keberhasilan finansial, dan kemampuan sosial yang tinggi untuk dianggap layak sebagai pasangan.
Ketika mereka merasa gagal memenuhi standar ini, mereka dapat mengalami krisis identitas yang memicu rasa rendah diri, frustrasi, dan keterasingan.
Baca Juga: 5 Topeng Saat Seseorang Sedang Depresi dan Berikut Cara Mengatasinya!
Pengaruh Incel Terhadap Kehidupan
Fenomena subkultur ini menjadi lebih mengkhawatirkan ketika ada kasus-kasus tragis yang melibatkan individu-individu yang mengidentifikasi diri sebagai incel.
Secara psikologis, keterlibatan dalam komunitas incel dapat memperburuk isolasi sosial anggotanya.
Studi dari Journal of Language and Sexuality menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam komunitas incel cenderung meningkatkan perasaan tidak berdaya dan marah.
Selain itu, biasanya komunitas incel seringkali melakukan isolasi sosial dan menarik diri dari publik dan bahkan juga merasakan putus asa yang berkepanjangan.
Beberapa insiden kekerasan yang terjadi, terutama di negara-negara Barat, memperlihatkan bagaimana rasa frustrasi yang tidak tersalurkan dapat berubah menjadi tindakan yang menghancurkan.
Mereka tidak hanya kehilangan kesempatan untuk berkembang sebagai individu, tetapi juga semakin terperosok dalam narasi negatif yang didukung oleh komunitas mereka.
Menemukan Jalan Keluar
Sebagian acuan dalam mencari jalan keluar dari keterlibatan dalam komunitas incel, perlu adanya pendekatan multidimensional.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Lakukan Uji Coba Konsultasi Kesehatan Online Lewat Video
Penyuluhan kesehatan mental, pendidikan tentang hubungan sehat, serta kampanye untuk melawan standar kecantikan yang kurang realistis adalah langkah awal yang penting.
Selain itu, juga penting agar masyarakat perlu memikirkan solusi yang lebih holistik, seperti menciptakan ruang aman untuk mendiskusikan emosi, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya dukungan psikologis, serta mendidik generasi muda tentang pentingnya hubungan yang sehat.
Dengan pemahaman yang lebih dalam, kita dapat mengubah narasi tentang fenomena ini dari sesuatu yang penuh kebencian menjadi pelajaran tentang pentingnya hubungan antarmanusia.