SURATDOKTER.com - Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh fenomena unik: banyak orang berbagi pengalaman curhat kepada AI chatbot, salah satunya ChatGPT.
Fenomena ini menarik perhatian publik karena banyak yang mengaku merasa lebih nyaman berbicara dengan AI dibandingkan manusia.
Tidak hanya itu, beberapa warganet bahkan menganggap curhat kepada chatbot sebagai alternatif terapi yang membantu mereka mengatasi masalah sehari-hari.
ChatGPT merupakan model kecerdasan buatan yang dirancang untuk berinteraksi dalam bentuk percakapan.
Dibuat oleh OpenAI, chatbot ini dapat menjawab pertanyaan, memberikan solusi logis, hingga mendampingi penggunanya dalam berbagai situasi, seperti pembelajaran, pekerjaan, hingga dukungan emosional.
Baca Juga: AIRE: Teknologi Kalkulator AI Temuan Ilmuan Inggris yang Bisa Prediksi Waktu Kematian
ChatGPT dan chatbot lainnya kini digunakan bukan hanya untuk tujuan teknis, tetapi juga untuk keperluan emosional.
Berdasarkan penelitian yang dilansir oleh YR Media, satu dari empat orang di Amerika Serikat lebih memilih berbicara dengan chatbot dibandingkan terapis profesional.
Sebanyak 80% partisipan bahkan menganggap chatbot sebagai alternatif terapi yang efektif.
Ada beberapa alasan mengapa orang merasa nyaman curhat kepada chatbot.
Pertama, chatbot tersedia kapan saja tanpa batasan waktu. Bagi mereka yang memiliki jadwal padat atau keterbatasan biaya untuk terapi profesional, chatbot menjadi solusi yang lebih terjangkau dan mudah diakses.
Kedua, interaksi dengan chatbot bersifat anonim, sehingga pengguna merasa lebih bebas mengungkapkan perasaan tanpa takut dihakimi.
Ketiga, chatbot mampu memberikan jawaban berbasis data yang logis dan realistis, yang terkadang sulit didapatkan dari manusia.
Namun, meskipun banyak yang merasa terbantu, curhat kepada AI chatbot memunculkan perdebatan di kalangan pakar mental.
Pendapat Pakar Mengenai Curhat ke AI
Dr. Russell Fulmer, seorang pakar kesehatan mental dari American Counseling Association, mengakui bahwa chatbot dapat membantu beberapa populasi, khususnya mereka yang mengalami kecemasan ringan atau depresi ringan.