SURATDOKTER.com - Mengalami proses kedewasaan memang tidaklah sederhana.
Menjadi dewasa berarti bertambahnya tanggung jawab, yang kadang membuat beberapa orang enggan untuk menghadapinya.
Perasaan seperti inilah yang menyebabkan sindrom Peter Pan terjadi.
Sindrom ini sebenarnya bukan masalah kesehatan mental, tetapi sekumpulan perilaku dari individu yang kesulitan untuk berkembang menjadi dewasa.
Namun, perilaku-perilaku ini dapat menyebabkan kerugian bagi orang-orang di sekitarnya.
Selain menghindari tanggung jawab, individu dengan sindrom Peter Pan juga cenderung menunjukkan sifat narsistik.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sindrom peter pan, mari simak artikel dibawah ini.
Baca Juga: Berikut Rahasia Bahagia Untuk Setiap Tipe Kepribadian
Pengertian Sindrom Peter Pan
Sindrom Peter Pan adalah kondisi di mana seseorang dewasa tidak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan usianya, cenderung bertingkah kekanak-kanakan, dan sering kali menunjukkan sifat narsistik.
Kondisi ini dapat berdampak negatif pada hubungan sosial dan karier seseorang.
Individu dengan sindrom Peter Pan cenderung menghindari tanggung jawab, yang dapat mengganggu kinerja mereka di tempat kerja.
Proses kedewasaan memang merupakan tantangan yang kompleks, di mana banyak tanggung jawab yang harus diemban.
Sehingga beberapa orang mungkin merasa enggan atau takut untuk menjadi dewasa. Hal ini bisa menjadi pemicu timbulnya sindrom Peter Pan.
Meskipun lebih umum terjadi pada pria daripada wanita, penting untuk dicatat bahwa sindrom ini bukanlah gangguan mental, melainkan sekumpulan perilaku yang menyebabkan individu sulit untuk bersikap dewasa dan dapat merugikan orang-orang di sekitarnya.