SURATDOKTER.com - Dalam beberapa tahun terakhir, istilah "Generasi Strawberry" semakin sering terdengar.
Generasi ini, yang mencakup anak-anak dan remaja masa kini, kerap dianggap rapuh dan mudah terluka seperti buah stroberi.
Di balik stereotip ini, terdapat realitas yang memprihatinkan yaitu lonjakan kasus bullying dan gangguan mental pada anak-anak.
Baca Juga: Menelusuri Kecanduan Merokok pada Remaja: Tantangan, Ancaman, dan Solusi bagi Generasi Penerus
Apa itu Generasi Strawberry?
Generasi Strawberry adalah sebutan untuk generasi yang dianggap tumbuh dalam lingkungan yang lebih nyaman dan terlindungi, namun seringkali kurang siap menghadapi tekanan dan tantangan hidup.
Mereka cenderung memiliki akses lebih ke teknologi dan pendidikan, namun di sisi lain, tekanan dari media sosial, harapan orang tua, dan persaingan akademis yang ketat turut membentuk karakter mereka.
Lonjakan Kasus Bullying
Data dari berbagai lembaga pendidikan dan organisasi kesehatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam laporan kasus bullying.
1. Cyberbullying
Semakin banyaknya anak yang menggunakan media sosial menyebabkan cyberbullying telah menjadi masalah serius.
Anonimitas dan jangkauan luas media sosial memudahkan pelaku untuk melakukan intimidasi tanpa konsekuensi langsung.
Baca Juga: Kenali Tanda Korban Bullying sebelum Terlambat agar Tidak Ada Lagi Kasus Percobaan Bunuh Diri
2. Bullying di Sekolah
Meski berbagai program anti-bullying telah diterapkan, kasus bullying di sekolah tetap terjadi di luar pengawasan guru.
Tekanan dari teman sebaya dan kebutuhan untuk diterima dalam kelompok sosial tertentu seringkali menjadi pemicu utama.