Suratdokter.com- Anak-anak senang bermain, mereka suka bercanda, dan mereka lebih cenderung jujur.
Mereka yang belum memiliki pemikiran yang matang kerap kali terlalu jujur dengan apa yang mereka lihat tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain.
Verbal bullying di lingkungan sekolah adalah ungkapan-ungkapan yang dikeluarkan siswa kepada siswa lainnya dengan tujuan menyakiti, menghina, hingga merendahkan lawan bicara dikenal dengan istilah verbal bullying atau perundungan secara lisan.
Contoh dari verbal bullying seperti mengolok-olok, mencaci-maki, dan mengungkapkan kata-kata kasar lainnya.
Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor mulai dari kurangnya perhatian orang tua, pernah mengalami trauma, pernah mengalami kekerasan sejenis, hingga kebiasaan buruk terlalu dimanja.
Pergaulan yang salah juga menjadi faktor penyebab verbal bullying terjadi.
Anak-anak yang awalnya tidak memiliki kebiasaan menyakiti orang lain ketika dipengaruhi oleh teman-temannya bisa ikut melakukannya.
Verbal bullying ini dapat menyebabkan tekanan terhadap korban hingga menjadi masalah mental dan malas untuk sekolah.
Selain pada korban, dampak verbal bullying juga terjadi pada pelaku.
Mereka akan cenderung memiliki sifat buruk seperti sering meremehkan orang lain, tidak menghormati yang lebih tua dan senang bersikap semena-mena.
Perhatian Guru Terhadap Korban dan Pelaku
Waktu masuk sekolah umumnya dari jam 7 pagi dan berakhir pada siang atau sore hari tergantung kelas masing-masing siswa.
Siswa akan mulai bertemu teman-temannya sejak di waktu tersebut.
Kejadian bullying biasanya terjadi ketika waktu istirahat tiba, atau pada jam-jam kosong pelajaran.
Artikel Terkait
Marak Kasus Bullying Dikalangan Pelajar, Ternyata ini Dampak Buruknya Terhadap Kesehatan Mental
Bullying Merusak Moral! Kenali 7 Jenisnya, Salah Satu Diantaranya Sering Dilakukan dalam Kehidupan Sehari-hari
Anak Vincent Rompies Tersandung Kasus Bullying, Ini Cara agar Anak Terhindar dari Mental Pembuli
5 Hal yang Perlu Dilakukan saat Terjadi Bullying di Sekolah