SURATDOKTER.com - Jatuh cinta adalah perasaan yang wajar dirasakan oleh remaja. Umumnya, remaja akan jatuh cinta dengan sebayanya atau orang yang dikaguminya.
Namun, lain ceritanya jika remaja jatuh cinta dengan orang dewasa yang usianya terpaut jauh.
Ketika Guru dan Siswa Berpacaran
Baru-baru ini sebuah akun X (Twitter) @yunyangxkz mengunggah kasus perselingkuhan antara seorang guru laki-laki dengan siswa perempuan di sebuah sekolah.
Dalam unggahan tersebut, dikatakan jika kejadiannya sudah berlangsung sejak tahun 2023. Disertakan pula unggahan foto antara guru dan siswa yang berpacaran tersebut.
Unggahan tersebut juga dilengkapi dengan bukti chat antara siswa dengan istri pelaku. Hal tersebut menunjukkan jika siswa tahu pelaku memiliki seorang istri.
Lebih lanjut lagi, siswa mengatakan pada istri pelaku alasan mengapa dia rela menjalin hubungan dengan orang yang jauh lebih tua darinya karena “suka pada si guru, jadinya terobsesi pada si guru”.
Netizen pun langsung ramai menentang hubungan guru dan siswa tersebut. Selain karena faktor perselingkuhan, jauhnya jarak usia antara mereka memicu adanya kemungkinan child grooming.
Pada dasarnya, remaja memang mudah kagum pada orang dewasa yang terlihat hebat.
Jika orang dewasa ini memiliki niat untuk mengeksploitasi dan mendominasi dengan menjalin hubungan (ikatan) emosional dengan remaja, maka perilakunya bisa disebut child grooming.
Menjalin hubungan dengan siapa pun memang tidak dipermasalahkan. Namun perlu diingat, terutama oleh remaja, jika umur adalah hal nyata.
Baca Juga: Memahami dan Menangani ODGJ : Kenali Macam Pengobatan Pasien Gangguan Jiwa
Remaja sebaiknya hanya menjalin hubungan dengan sebayanya atau maksimal berjarak usia 1-2 tahun lebih tua dari usianya.
Jika ada orang dewasa berusia 18 tahun atau keatas mendekati, perlu diwaspadai adanya kemungkinan child grooming.
Remaja perlu tahu jika menjalin hubungan dengan orang dewasa bisa mendatangkan bahaya. Sebut saja salah satu di antaranya adalah pelecehan seksual.