Suratdokter.com - Akhir-akhir ini, istilah inner child sering kita temui di media sosial. Beberapa hashtag terkait istilah ini juga ramai digunakan di sosial media. Namun, apa itu inner child?
Inner child merupakan suatu istilah yang meliputi kenangan, ingatan, dan juga emosi yang dialami saat masa kanak-kanak. Ketika beranjak dewasa, hal-hal yang terjadi pada masa kanak-kanak tersebut ternyata masih bisa terbawa.
Sayangnya, beberapa orang mengalami masa kanak-kanak yang kurang menyenangkan, seperti pengabaian oleh orang-orang sekitar, trauma masa kecil, kehilangan orangtua karena sakit, keinginan yang tidak terpenuhi, termasuk perceraian.
Pengalaman yang terjadi pada masa kanak-kanak ini kemudian dapat membentuk keyakinan seseorang terhadap cara pandang dalam hidup, cinta, kepercayaan, dan keamanan serta kurangnya kemampuan untuk memproses perasaan dan rasa penerimaan terhadap rasa sakit dan penderitaan yang mereka alami.
Keadaan ini juga dikenal dengan istilah inner child yang belum sembuh atau terluka dan belum terselesaikan.
Baca Juga: Inner Child dan Luka Tertinggal Yang Bisa Disembuhkan
Dampak Inner Child dengan Kehidupan Pernikahan
Jika tidak segera ditangani atau dibiarkan tanpa pengobatan, maka akan mempengaruhi kehidupan seseorang di masa depan. Salah satu dampaknya ialah pada hubungan pernikahan yang bahkan bisa berujung pada perceraian.
1. Dampak pada Hubungan
Ketakutan akan penolakan, masalah kepercayaan, dan kesulitan dalam mengungkapkan emosi adalah tantangan umum yang dapat menyulitkan hubungan selama masa pernikahan.
Berikut dampak inner child yang belum sembuh dan dapat mendatangkan malapetaka pada kehidupan pernikahan Anda.
2. Tantrum atau Menuntut untuk Mendapatkan yang Diinginkan
Anak yang setiap kali tidak mendapatkan apa yang diinginkannya menangis, menjerit, meratap, dan jika itu belum cukup, ia menjatuhkan diri ke tanah.
Jika hak tersebut masih dilakukan ketika dewasa dan Anda sangat sulit menerima kata "tidak" dari pasangan Anda atau pasangan Anda mungkin merasa dia harus bersikap tidak peduli pada kehadiran Anda. Orang mungkin memberikan apa yang Anda inginkan hanya karena mereka takut dengan reaksi emosional Anda.
3. Menghindari Konflik dan Mudah menyerah
Biasanya seseorang yang memiliki inner child yang belum sembuh terlihat seolah takut akan konflik dan memberitahu pasangannya bahwa mereka ingin bercerai. Pasangannya mungkin ingin mengatasi masalahnya, tetapi mereka enggan melakukannya.
Baca Juga: Mengidentifikasi dan Mengatasi Silent Treatment dalam Hubungan
4. Melakukan kecurangan terhadap pasangan
Seperti layaknya remaja yang melakukan pemberontakan terhadap orangtua yang melarangnya dalam banyak hal, orang dewasa yang memiliki inner child yang terluka juga cenderung melakukannya. Pergi ke luar rumah secara diam-diam, pulang terlambat, berbohong mengenai keberadaan mereka, dan kecurangan lainnya pada pasangan.