SURATDOKTER.com-Musik, siapa yang tidak menyukai karya seni yang satu ini. Berbagai macam genre musik telah menemani keseharian kita, mulai dari lagu yang bertempo “upbeat” dan "happy" sampai dengan lagu “mellow” yang membuat kita merasakan sisi melankolis sang penyanyi.
Baru-baru ini di salah satu platform media sosial, ada seseorang yang mengklaim dirinya merupakan seorang dokter sekaligus hypnoteraphy yang menyatakan bahwa lagu galau atau lagu sedih bisa mempengaruhi alam bawah sadar manusia. Yuk kita telah dari sisi sainsnya.
Lagu Sedih dari Sudut Pandang Ilmu Biologi
Simon McCarthy, seorang asisten professor Departemen Psikologi Klinis dan Neuropsikologi, Trinity College Dublin memiliki teori menarik mengapa lagu sedih justru dapat meningkatkan perasaan yang baik.
Secara teori, ketika seseorang mengalami musibah atau berempati kepada seseorang, hormon seperti prolactin dan oxytocin akan dilepaskan oleh tubuh.
Hormon inilah yang dapat membantu kita menghadapi rasa kehilangan dan sakit. Hormon tersebut juga membuat kita merasa tenang dan terhibur.
Salah satu penelitian menemukan bahwa lagu yang bertema sedih dapat meningkatkan kadar hormon prolactin sebagai respon homeostatik.
Pelepasan hormon prolactin ketika kita mendengarkan lagu sedih sebagai bentuk respon homeostatik ini konsepnya hampir mirip dengan pelepasan hormon endorphin sebagai respon ketika kita mendapatkan luka fisik.
Mekanisme dimana tubuh mampu meregulasi dan mengembalikan kondisi menjadi seperti semula dan seimbang.
Baca Juga: Terapi Seni dan Musik: Menggali Kekuatan Kreativitas dalam Merawat Kesehatan Mental
Mengapa Orang-orang Menyukai Lagu Sedih?
Beberapa peneliti berpendapat bahwa banyak orang menghargai lagu sedih seperti mereka berbagi rasa kesedihan – perasaan yang secara tulus terhubung.
Contohnya, ketika seseorang bercerita kepada kalian tentang patah hati mereka saat mengakhiri hubungan dengan pasangannya, mungkin kalian juga bisa merasakan empati dikarenakan rasa sakit dan kesepian yang dirasakan oleh orang yang bercerita kepada kalian.
Namun, jika kalian terus berbicara satu sama lain, kalian mungkin akan merasakan betapa berharganya interaksi dan terhubung dengan orang tersebut dengan cara yang unik.
Tim peneliti telah mendemonstrasikan kemampuan lagu sedih untuk membuktikan rasa saling terhubung dalam dua bagian.
Pertama, tim peneliti memperlihatkan bahwa ekspresi emosional merupakan karakteristik dari musik itu sendiri. Peneliti memberikan empat lagu berbeda kepada 400 relawan yang meliputi: