psikologi

Strategi Jitu Orang Tua Menghadapi Anak Tantrum: Pahami Dulu Penyebabnya

Jumat, 15 Desember 2023 | 09:00 WIB
Ilustrasi seorang anak laki-laki berkacamata menunjukkan ekspresi marah. (Freepik.com/jcomp)

SURATDOKTER.com - Tantrum merujuk pada tindakan ekspresif ketika seorang anak mengekspresikan rasa marah atau meluapkan emosinya dengan cara seperti menangis keras, melempar barang, atau bahkan berguling di lantai. 

Hal ini merupakan bagian yang lumrah dari perkembangan anak, terutama pada mereka yang berusia di bawah lima tahun. Tantrum dapat dipicu oleh kelelahan, kelaparan, ketidaknyamanan, atau ketidakpuasan karena tidak dapat memperoleh keinginannya.

Meskipun tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, seringkali membuat orang tua merasa khawatir atau panik.

Namun, tidak perlu terlalu cemas, karena ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantrum anak. Ingin tahu caranya? Temukan penjelasannya di sini!

Penyebab Anak Tantrum

Berikut adalah beberapa penyebab anak tantrum:

Frustrasi Komunikasi

Anak-anak mungkin belum sepenuhnya dapat menyampaikan keinginan atau perasaan mereka dengan kata-kata, yang dapat menyebabkan frustrasi dan kemudian tantrum.

Ketidaknyamanan Fisik

Rasa lapar, lelah, atau ketidaknyamanan fisik lainnya dapat menjadi pemicu tantrum pada anak.

Perubahan Rutinitas

Anak-anak cenderung menyukai rutinitas, dan perubahan yang tiba-tiba dalam rutinitas mereka dapat menimbulkan kecemasan dan tantrum.

Baca Juga: Mudah Tersulut Emosi? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ketidakmampuan Mengatasi Frustrasi

Anak-anak masih belajar cara mengatasi emosi dan frustrasi. Ketidakmampuan mereka untuk menangani perasaan tersebut dapat memicu tantrum.

Keinginan untuk Mandiri

Anak-anak ingin merasa mandiri dan memiliki kontrol atas kehidupan mereka. Ketika mereka merasa kehilangan kendali, hal ini dapat menyebabkan tantrum.

Pembatasan atau Batasan

Anak-anak yang merasa dibatasi atau terbatas dalam melakukan sesuatu yang mereka inginkan, seperti mengeksplorasi atau bermain, dapat merasa frustrasi dan bereaksi dengan tantrum.

Kurangnya Tidur atau Istirahat

Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur atau istirahat cenderung lebih mudah merasa lelah dan mudah marah.

Mimpi Buruk atau Ketakutan

Pada anak-anak yang sudah bisa bermimpi, mimpi buruk atau ketakutan dapat mempengaruhi emosinya, bahkan setelah mereka bangun.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB