SURATDOKTER.com - Setiap individu memiliki tingkat emosi yang beragam. Ada yang mampu mengendalikan emosinya dengan baik, sementara yang lain mungkin rentan marah atau terpancing emosinya dengan mudah.
Marah atau emosi pada dasarnya adalah reaksi emosional yang normal, sebagaimana halnya menangis atau tertawa.
Akan tetapi, jika seseorang seringkali emosi tanpa alasan yang jelas, hal ini tidak hanya dapat berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya, tetapi juga mungkin menjadi pertanda adanya masalah kesehatan tertentu.
Emosi seseorang dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti merasa tersinggung, merasa tidak adil, atau kecewa. Namun, ada kondisi kesehatan tertentu yang kadang-kadang dapat menjadi pemicu kemarahan tanpa sebab yang jelas.Mari kita telusuri lebih lanjut!
Baca Juga: Bagaimana Emosi Bisa Berubah Menjadi Penyakit?
Penyebab Emosi
Berikut adalah beberapa penyebab umum dari kondisi emosional:
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan, dapat menjadi penyebab seseorang mudah marah tanpa sebab.
Hormon tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan gelisah, kegugupan, dan kesulitan berkonsentrasi, sehingga memicu reaksi marah.
Borderline Personality Disorder (BPD)
Gangguan kepribadian ambang atau BPD, sebuah gangguan mental dengan suasana hati dan citra diri yang fluktuatif, dapat menyebabkan kemarahan yang tidak terkendali.
Pengidap BPD sering mengalami ledakan emosi karena masalah pengabaian, ekspresi dari ketidakstabilan emosional sejak masa kecil.
Diabetes
Pengidap diabetes yang mengalami ketidakseimbangan kadar gula darah dapat menunjukkan gejala marah tanpa sebab.
Ketidakseimbangan tersebut dapat memengaruhi keseimbangan serotonin dalam otak, menyebabkan agresivitas, kemarahan, kebingungan, dan serangan panik.
Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
PMDD, bentuk yang lebih parah dari PMS, dapat menyebabkan fluktuasi hormon yang memicu perubahan suasana hati, termasuk marah tanpa alasan. Kebiasaan sehat seperti olahraga dan pola makan yang seimbang dapat membantu mengendalikan PMDD.
Depresi
Marah atau mudah tersinggung bisa menjadi tanda depresi yang kurang dikenal. Sebagian kecil orang dengan depresi mengalami serangan kemarahan, sementara sebagian lain menunjukkan kemarahan selama episode depresi.