• Senin, 22 Desember 2025

Studi Mengatakan Bahwa Seorang Narsistik Kerap Kali Merasa Dikucilkan

Photo Author
- Senin, 24 Februari 2025 | 20:00 WIB
Narsistik kerap kali merasa dikucilkan
Narsistik kerap kali merasa dikucilkan

SURATDOKTER.com - Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Jurnal Kepribadian dan Psikologi Sosial mengungkapkan bahwa individu dengan sifat narsistik cenderung merasa dikucilkan, bahkan dalam situasi di mana pengucilan tersebut mungkin tidak benar-benar terjadi.

Studi ini melibatkan 77.000 peserta dalam berbagai eksperimen dan skenario dunia nyata untuk memahami bagaimana hubungan antara narsisme dan pengucilan dapat terbentuk dan berlanjut.

Narsisme sering kali dikaitkan dengan rasa percaya diri yang tinggi, kebutuhan akan pengakuan, serta kurangnya empati terhadap orang lain.

Individu dengan sifat ini memiliki kepekaan sosial yang tinggi, sehingga mereka cenderung lebih peka terhadap tanda-tanda yang menunjukkan penerimaan atau penolakan dari lingkungan sosial mereka.

Namun, kepekaan ini juga dapat menjadi kelemahan, karena mereka sering kali salah menafsirkan situasi dan merasa diabaikan meskipun orang lain tidak berniat demikian.

Menurut studi tersebut, narsisis yang menunjukkan perilaku sombong dan agresif lebih sering mengalami pengucilan dibandingkan mereka yang lebih fokus pada pencarian perhatian dengan cara yang lebih sosial.

Baca Juga: Hati-Hati! Kekerasan Narsistik Bisa Sebabkan Kerusakan Otak!

Orang-orang yang memiliki kecenderungan narsistik juga lebih mudah merasa tersinggung ketika mereka merasa kurang dihargai, bahkan dalam hal-hal kecil seperti tidak mendapatkan respons di media sosial atau tidak menerima perhatian yang mereka harapkan.

Psikolog sosial Christiane Büttner menjelaskan bahwa individu yang merasa dikucilkan sering kali mengembangkan mentalitas korban, yang pada akhirnya memperburuk perilaku mereka dan semakin mendorong orang lain menjauh.

Hal ini menciptakan siklus berulang di mana perasaan dikucilkan membuat mereka semakin sulit untuk diterima dalam lingkungan sosial, baik di kehidupan pribadi maupun di tempat kerja.

Sementara itu, psikolog klinis Ramani Durvasula menambahkan bahwa narsisis sering kali memiliki kesulitan dalam mempertahankan hubungan jangka panjang karena kecenderungan mereka untuk menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka hadapi.

Hal ini membuat mereka kesulitan beradaptasi dalam lingkungan sosial yang dinamis, terutama jika mereka tidak mendapatkan pengakuan yang mereka inginkan.

Di tempat kerja, individu dengan sifat narsistik sering kali memandang orang lain sebagai pesaing dan berusaha menonjol dengan cara yang tidak selalu disukai oleh rekan kerja mereka.

Akibatnya, mereka lebih sering mengalami pengucilan sosial karena perilaku mereka yang dianggap manipulatif atau terlalu kompetitif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X