Kenapa Orang Bisa Bucin Banget ? Begini dari Sudut Pandang Psikologi

SURATDOKTER.com - Akhir-akhir ini istilah 'Bucin' tenggah menjadi perbincangan warganet di media sosial, terlebih bagi anak muda.

Bucin sendiri memiliki arti sebagai budak cinta atau seseorang yang rela melakukan apapun demi pasangannya.

Selain itu beberapa trend bucin juga ikut mewarnai di media sosial media TikTok. Pada awal tahun Januari 2024 lalu, muncul trend video bucin menggunakan sound Radja - Cinderella.

Beberapa dari nitizen juga ikut membagikan cerita bucin pasangannya, seperti pada akun Twitter (X) @tanyakanrl menuliskan "ternyata dulu aku pernah di bucinin sama seseorang, smpe dia rela dari Karawang ke Bandung cuman buat nganter Chatime aja," tulisnya.

Terlebih, dengan adanya sosial media membuat adanya standar atau aturan yang tidak tertulis mengenai hubungan.

Tak heran jika kerap kali seorang pria dituntut untuk lebih effort kepada pasangannya. Lalu bagaimana bucin dari sudut pandang psikologi ? Kenapa seseorang rela melakukan apapun demi pasangannya ?

Bucin dari Sudut Pandang Psikologi

Menurut pakar Psikologi Sigmund Freud, bucin memiliki arti seseorang yang sangat memuja orang lain secara sadar maupuntidak sadar.

Bucin seringkali mencerminkan tingkat ketergantungan emosional yang tinggi pada pasangan mereka.

Seseorang itu mungkin sangat membutuhkan validasi, perhatian, dan cinta dari pasangan mereka untuk merasa bahagia dan lengkap secara emosional.

Pada dasarnya pengorbanan atau effort ini dilakukan untuk menarik perhatian atau hati seseorang, sehingga nantinya daoat dijadikan pacar atau pasangan untuk dinikahinya.

Akan tetapi fenomena bucin ini tidak demikian, orang yang bucin akan tetap rela melakukan apapun meski orang tersebut tidak memilihnya.