• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Perilaku Sosiopat: Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Pengobatannya

Photo Author
- Minggu, 18 Februari 2024 | 18:30 WIB
Ilustrasi sosiopat (Freepik/luis_molinero)
Ilustrasi sosiopat (Freepik/luis_molinero)

Faktor Penyebab Seseorang Menjadi Sosiopat

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena kondisi ini, antara lain:

  •  Faktor genetik dan/atau masalah pengobatan pada otak.
  • Memiliki masalah mental seperti trauma.
  • tidak terdidik dengan benar.

Apa Ciri-ciri Sosiopat?

Seseorang dapat dianggap sosiopat jika berusia di atas 18 tahun dan menunjukkan 3 dari 7 gejala berikut:

  •  Tidak menghormati budaya atau hukum
  •  Tidak mempertimbangkan keselamatan dirinya sendiri atau keselamatan orang lain
  •  Kurangnya rasa percaya diri kesadaran atau tanggung jawab, seperti tidak membayar tagihan tepat waktu atau bekerja terlalu keras seperti
  • Tidak ingin merasa bersalah atau kesal karena menyakiti orang lain
  • Sulit mempertahankan pekerjaan
  • Menunjukkan perilaku agresif, seperti sering bertengkar dengan orang lain
  • Melakukan penipuan seperti menggunakan karakter atau alias palsu untuk keuntungan pribadi
  • Pengabaian terus-menerus terhadap hukum dan kurangnya empati, pencuri, impulsif, dan sedikit atau tidak menunjukkan perilaku manipulatif.

Namun, jangan lupa bahwa diagnosis sosiopati hanya mungkin dilakukan jika gejala atau ciri di atas muncul pada seseorang dalam jangka waktu lama, sering, dan tidak berubah.

Oleh karena itu, seseorang yang menunjukkan salah satu perilaku di atas tidak bisa langsung dicap sebagai sosiopat.

Baca Juga: Gigi Berlubang, Kenali Penyebab, Risiko, dan Tips Mencegahnya

Pengobatan Sosiopat

Orang dengan perilaku sosiopat tidak selalu mempertimbangkan pengobatan karena tidak menyadari adanya masalah pada perilakunya.

Namun terdapat pengobatan yang dapat memperbaiki kondisi ini, yaitu:

1. Psikoterapi

Perawatan ini bekerja dengan berbicara dengan terapis tentang pikiran dan perasaan yang menyebabkan stres dan risiko.

Ini juga bagus untuk mengendalikan amarah atau mengatasi kecanduan narkoba.

Berbagai intervensi psikologis dapat dilakukan, seperti CBT, MBT, dan manajemen kontingensi.

2. Obat

Sampai saat ini, belum ada obat yang disetujui untuk mengatasi kondisi ini.

Namun, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan untuk mengatasi gejala seperti: 

  • Obat antipsikotik untuk mengatasi perilaku agresif.
  • Antidepresan SSRI membantu mengendalikan suasana hati.
  • Antikonvulsan membantu mengurangi impulsif.

Sampai saat ini belum diketahui cara untuk mencegah penyakit ini.

Namun, pengobatan dini dapat dilakukan jika anak menunjukkan gejala masalah ini.

Sebaiknya konsultasikan ke dokter bila gejala muncul, terutama jika gejala menetap dalam jangka waktu lama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X