SURATDOKTER.com - Akses internet yang semakin mudah membuat semua orang kini bisa mengaksesnya dari mana pun.
Saking mudahnya, kini semua orang bisa mendapatkan apa pun dari internet, termasuk untuk keperluan konten pornografi.
Topik pembicaraan poronografi sering menimbulkan perdebatan sendiri.
Bahkan bagi beberapa orang, pembicaraan tentang pornografi menjadi tabu karena topik tersebut dianggap berkaitan dengan kejahatan tertentu. Bisa dibilang, pornografi memiliki konotasi buruk di antara masyarakat.
Mitos Terkait Pornografi Ternyata Banyak yang Terbukti Salah
Pornografi dan kejahatan sering kali dikaitkan oleh masyarakat. Ada yang berpikir jika orang yang menonton pornografi pasti tidak mampu mengendalikan hasrat seksualnya.
Ada pula yang berkata jika kecanduan pornografi tidak bisa disembuhkan secara keseluruhan.
Ternyata di antara mitos-mitos yang beredar tersebut, kebanyakan terbukti benar. Berikut ini beberapa penjelasannya:
1. Pornografi membuat kecanduan
Ini adalah fakta yang cukup mengejutkan: ternyata pornografi tidak bisa membuat seseorang kecanduan.
Menurut sumber, pornografi tidak bisa dijadikan sebagai objek kecanduan seseorang.
Lebih tepatnya, menikmati konten pornografi dianggap oleh otak sebagai suatu kebiasaan kompulsif dan obsesif yang bisa dengan mudah dilepaskan begitu saja.
Sementara itu, kecanduan sendiri merupakan penyakit yang perlu disembuhkan.
Ambil saja contohnya kecanduan narkoba. Ketika seseorang kecanduan narkoba, maka otak akan menghasilkan suatu zat kimia yang akan terus menetap di otak dan tidak bisa dilepas.
Maka dari itu, ketika seseorang kecanduan narkoba, dia akan merasa sakit. Orang yang kecanduan narkoba membutuhkan terapi dan obat-obatan lain menyembuhkan penyakitnya.
Artikel Terkait
Rahasia Buah Alpukat: Kejutan Tak Terduga untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Seks
Cara Mengajarkan Pendidikan Seks pada Anak Sesuai Usia untuk Cegah Kekerasan Seksual
Heboh Anak TK Cabuli Teman Sekelas Akibat Menonton Video Porno Milik Ayahnya, ini Bahaya Kecanduan Pornografi pada Anak
Viral Rekaman CCTV Wanita Buang Bayi Setelah Lahiran di Depok: Ini Dampak Edukasi Seks di Indonesia Masih Rendah