SURATDOKTER.com - Body shaming adalah suatu bentuk komentar atau kritik negatif terhadap penampilan diri sendiri atau orang lain. Misalnya saja jika seseorang secara fisik terlalu kurus, terlalu pendek, terlalu gemuk, atau terlalu tinggi.
Pada kenyataannya, body shaming tidak jauh berbeda dengan perundungan ( bullying ) atau pengungkapan secara verbal. Hal ini tidak hanya menyebabkan hilangnya rasa percaya diri, tetapi juga dapat menyebabkan korbannya merasa malu atau menarik diri karena kemunculannya. Body shaming terjadi baik pada pria maupun wanita.
Jenis Body Shaming
Selain terjadi pada segala usia, perilaku body shaming juga bisa terjadi pada berbagai kondisi lingkungan. Mulai dari keluarga, pertemanan, hingga pekerjaan. Terdapat beberapa jenis kondisi yang biasanya menjadi bahan pembicaraan untuk memberikan ketenangan fisik terhadap orang lain, seperti:
1. Berat badan
Hal yang paling sering mendapatkan komentar ketika seseorang melakukan celaan fisik adalah berat badan. Pembahasan berat badan yang terlalu kurus atau gemuk menjadi hal yang seolah wajar untuk bahan pembicaraan dengan banyak orang.
2. Usia
Tentu saja, meski usia bertambah, seseorang selalu memiliki kebebasan untuk berekspresi. Namun, orang yang bertambahnya usia cenderung lebih sering mengalami body shaming . Contohnya, seseorang mengatakan jika kurang pantas menggunakan pakaian tertentu karena sudah tua.
Baca Juga: Strict Parents: Definisi, Ciri-Ciri dan Dampaknya bagi Anak
3. Rambut
Setiap orang mempunyai jenis dan kondisi rambut yang berbeda-beda. Apabila ada orang lain yang mencela kondisi rambut orang lain, atau berkomentar negatif mengenai hal tersebut, kondisi itu dapat menjadi salah satu jenis celaan pada rambut.
4. Kulit
Terdapat pula jenis selancar fisik yang mengarah pada kulit. Misalnya, seseorang mempunyai warna kulit yang lebih gelap dan orang lain menggunakan hal itu untuk mencela atau memanggil mereka.
5. Tinggi badan
Penghinaan fisik terkait tinggi badan menjadi body shaming yang sangat populer setelah berat badan. Biasanya, komentar mengenai ukuran tubuh yang sering ditujukan pada pria.
6. Wajah
Banyak orang menjadi korban body shaming karena wajahnya. Pasalnya, bentuk wajah mereka dianggap tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada seperti hidung mancung yang kecil, pipi tinggi tidak tembam, mata besar, hingga kulit mulus bebas jerawat. Hal ini mendorong beberapa orang mulai melakukan body shaming pada orang lain yang memiliki wajah dengan hidung pesek, memiliki jerawat, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Pelaku Body Shaming
Body shaming dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, contohnya di media sosial. Perilaku ini juga dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sayangnya, pelaku body shaming seringkali tidak sadar akan perbuatannya. Berikut ini merupakan ciri-ciri pelaku body shaming:
- Sering memuji penampilan, terutama fisik orang lain
- Membaas atau menjelekkan bentuk tubuh orang lain sebagai upaya agar terlihat lucu di depan orang banyak
- Sering menilai orang lain berdasarkan penampilannya
- Menghakimi orang lain tentang pilihan mereka mengambil bagian tubuhnya
- Menormalisasi kesan atau komentar negatif soal penampilan fisik seseorang
Baca Juga: Rekomendasi Obat Batuk untuk Ibu Hamil yang Aman dan Efektif
Dampak Body Shaming
Artikel Terkait
Mengenal Human Papillomavirus, Penyebab Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin
Pengalaman Menggunakan Centella Asiatica untuk Jerawat
Kronologi Tabrakan KA Turangga VS Commuter Line Bandung Raya