- Depresi
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Kecemasan
- Gangguan tidur
- Keluhan somatik
- Perilaku menyakiti diri
- Gangguan panik
- Body image negatif hingga depresi, terutama akibat pelecehan seksual seperti catcalling.
Masalah Perilaku
Selain dampak kejiwaan, korban kekerasan seksual juga berisiko mengalami masalah perilaku, terutama pada korban anak-anak dan remaja, seperti:
- Melakukan hubungan seksual tidak aman atau berisiko tanpa penggunaan alat kontrasepsi.
- Melakukan hubungan seksual usia dini.
- Risiko kembali menjadi pelaku atau korban kekerasan seksual di masa depan.
Ancaman Nyawa
Kekerasan seksual dapat mengancam keselamatan nyawa korban, termasuk:
- Bunuh diri
- Komplikasi kehamilan
- Aborsi tidak aman
- Risiko terinfeksi HIV/AIDS
- Pembunuhan selama pemerkosaan/penganiayaan
- Pembunuhan bayi yang lahir karena pemerkosaan.
- Risiko tekanan darah tinggi penyebab penyakit jantung, terutama pada kasus pelecehan seksual.
Penting untuk diingat bahwa dampak kekerasan seksual sangat kompleks dan memerlukan pendekatan yang holistik dalam penanganan dan pemulihan korban.
Baca Juga: Menghadapi Realitas Sulit: Ketika Seseorang Menjadi Korban atau Saksi Pelecehan Seksual
Setiap bentuk kekerasan seksual dapat memiliki dampak yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks, karakteristik korban, dan tingkat kekerasan yang terlibat.
Penting untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban serta mendorong kesadaran dan pencegahan kekerasan seksual dalam masyarakat.***
Artikel Terkait
5 Cara Mengajari Anak Agar Mau Terbuka Tentang Pelecehan Seksual
Marak Kasus Kekerasan Seksual, Lakukan 9 Tips Ini Agar Terhindar dari Kejadian Serupa
Cara Mengajarkan Pendidikan Seks pada Anak Sesuai Usia untuk Cegah Kekerasan Seksual