• Senin, 22 Desember 2025

Iklim Daerah Tempat Seseorang Bertumbuh dan Dibesarkan Turut Membentuk Kepribadian? Cek Faktanya

Photo Author
- Jumat, 22 Desember 2023 | 14:00 WIB
Ilustrasi sekelompok orang yang tumbuh dan tinggal di daerah beriklim hangat.  (pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi sekelompok orang yang tumbuh dan tinggal di daerah beriklim hangat. (pexels.com/Kampus Production)

 

Suratdokter.com - Manusia diciptakan dengan kepribadian yang unik atau berbeda-beda. Tentu saja kepribadian tersebut dibentuk dari berbagai macam faktor, seperti faktor biologis, keluarga, sosial, budaya, dan lingkungan. 

Mengenal Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepribadian Seseorang

Faktor biologis

Menekankan bahwa karakter seseorang ditentukan oleh sifat dan ciri fisik yang diwariskan secara genetik dari kedua orang tua. Ciri fisik seperti tinggi badan, bentuk wajah, warna kulit dapat juga membentuk konsep diri seseorang. Faktor keluarga juga sangat besar dalam menentukan kepribadian terutama pola asuh orang tua dalam awal-awal tahun kehidupan seseorang.


Dengan siapa seseorang bergaul

Termasuk dengan teman sekolah dan rekan kerja termasuk faktor sosial yang turut membentuk kepribadian seseorang. Sedangkan faktor budaya berbicara soal norma-norma yang berlaku di masyarakat serta pengalaman hidup yang dapat menentukan sikap seseorang, seperti bagaimana mereka dalam menghadapi persaingan, mengemukakan pendapat, dan mengatasi permasalahan yang ada.


Faktor Lingkungan

Yang terakhir adalah faktor lingkungan yang mengacu pada kondisi geografis tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Salah satu fakta yang menarik adalah sebuah studi terbaru mengemukakan bahwa iklim geografis suatu daerah tempat seseorang lahir dan bertumbuh kembang juga mempunyai andil dalam membentuk kepribadian.

Baca Juga: Tipe Kepribadian INFJ Langka, Ternyata Ini Alasannya

Iklim Suatu Daerah Tempat Seseorang Bertumbuh dan Menetap Turut Memengaruhi Kepribadian


Banyak penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara cuaca dengan mood seseorang. Misalnya jika cuaca sedang dingin atau bersalju maka seseorang menjadi rentan mengalami bad mood serta lebih mudah mengalami depresi. Sebaliknya jika cuaca sedang hangat seseorang menjadi lebih bergairah dalam beraktivitas. Namun studi terbaru yang telah disebut diatas dapat menemukan sesuatu yang lebih bersifat jangka panjang.


Studi yang dilakukan di China dan Amerika Serikat tersebut dengan jelas mengungkapkan bahwa manusia secara konstan memberikan respon terhadap iklim daerah tempat dimana dia tinggal. Dan salah satu komponen penting dalam iklim ini adalah suhu setempat yang dapat membentuk sikap atau perilaku individu dalam kesehariannya.


Sebagai contoh, seseorang yang tumbuh di daerah yang memiliki iklim relatif hangat mendorongnya untuk banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Dengan intensitas keluar rumah yang lebih sering memungkinkan seseorang dapat menjalin pertemanan baru, melakukan sesuatu bersama-sama, dan mengeksplor aktivitas yang baru. Hal inilah yang akhirnya membentuk kepribadian seseorang yang tinggal di daerah tersebut menjadi lebih ramah, terbuka, dan suka mencoba hal-hal baru.

Baca Juga: 8 Tips Untuk Menjaga Persahabatan Agar Tetap Langgeng


Selain itu iklim yang hangat dapat mendorong seseorang memiliki mood yang bagus sehingga menjadi lebih produktif, bersemangat dan berjiwa penolong. Namun karena memiliki kebutuhan dan kemampuan bersosialisasi yang tinggi, orang yang menetap di daerah beriklim hangat cenderung lebih memperhatikan perasaan orang lain atau bahasa kerennya “sungkan”.


Sebaliknya individu yang tinggal di daerah beriklim dingin lebih memilih banyak diam di rumah sehingga membuat mereka bertumbuh menjadi pribadi yang lebih tertutup, secara emosional menjadi lebih tidak stabil, tidak gampang menjalin pertemanan dengan orang baru, dan individualistis.

Baca Juga: WHO Sebut Kesepian Sebagai Ancaman Kesehatan Global, Simak Penjelasannya

Bagi penulis, penjelasan di atas sempat juga secara nyata saat penulis menempuh pendidikan di salah satu negara di benua biru, yang relatif jarang disinari cahaya matahari. Lingkungan kampus yang internasional membuat penulis sering berinteraksi dengan orang-orang lain benua.

Yang penulis rasakan adalah lebih gampang berbaur dengan orang-orang yang berasal dari negara dengan iklim yang kurang lebih sama dengan di Indonesia daripada dengan penduduk lokal. Selain itu penulis juga mengamati bahwa orang yang berasal dari iklim dingin memiliki kepribadian blak-blakan yang jika awal-awal kenal kesannya bisa saja kasar atau kurang memperhatikan perasaan orang lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: washingtonpost.com, clickondetroit.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X