Akibatnya, mereka jadi terlihat kasar, egois, atau tidak peduli di mata orang lain.
Oleh karena itu, pribadi ESTP tidak cocok menjalani profesi yang menuntut mereka untuk sabar mengayomi dan berempati dengan orang lain, contohnya guru.
Seorang ESTP yang bekerja sebagai guru akan sering memberikan kritik atau saran yang tajam kepada murid-muridnya.
Mereka tidak akan memuji atau memberi semangat kepada murid-murid yang kurang berprestasi.
Mereka juga akan sulit untuk mengerti atau menyimpati dengan masalah pribadi atau emosional yang dialami oleh murid-muridnya.
Baca Juga: 5 Produk Sunscreen Terbaik untuk Kulit Sensitif, Perlindungan Maksimal Tanpa Iritasi
Mudah Bosan dan Tidak Konsisten
Pribadi ESTP sangat menyukai variasi, tantangan, dan kesenangan dalam hidup.
Mereka tidak suka melakukan hal-hal yang monoton, rutin, atau membosankan.
Hal ini membuat mereka jadi kerap berpindah-pindah dari satu hal ke hal lain, tanpa menyelesaikan apa yang sudah dimulai.
Wajar jika kinerja pribadi ESTP cenderung buruk pada profesi yang mengharuskannya untuk melakukan hal-hal rutin dalam jangka waktu lama, contohnya penulis.
Seorang ESTP yang bekerja sebagai penulis akan sering mengganti-ganti genre, tema, atau gaya tulisannya.
Mereka tidak akan fokus pada satu proyek atau ide yang sudah ada.
Mereka juga akan sulit untuk menepati deadline atau komitmen yang sudah dibuat dengan penerbit atau pembaca.
Kesimpulan
Pada dasarnya, pribadi ESTP memiliki kemampuan interpersonal dan keberanian dalam mengambil risiko yang kuat.
Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dilatih atau diperbaiki agar mereka tidak menjadi sosok yang dingin, tidak konsisten, dan impulsif.
Artikel Terkait
ENTP: Apa Saja Kekuatan dan Kelemahan dari Si Ahli Debat?
ENFJ: Apa Saja Kekuatan dan Kelemahan dari Si Pemberi?
ENFP: Apa Saja Kekuatan dan Kelemahan dari Si Motivator?
ESTJ: Apa Saja Kekuatan dan Kelemahan dari Si Pengarah?
ESFJ: Apa Saja Kekuatan dan Kelemahan dari Si Pengasuh?