penyakit

Hipoksemia: Ketika Darah Kekurangan Oksigen dan Tubuh Mulai Memberi Sinyal Bahaya

Selasa, 15 Juli 2025 | 13:01 WIB
Hipoksemia: saat darah pada suatu organ kekurangan oksigen

SURATDOKTER.com - Hipoksemia terjadi saat darah kekurangan oksigen, di mana kadar oksigennya jatuh di bawah tingkat yang seharusnya.

Dalam situasi ini, tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk mendukung fungsi sel dan organ secara optimal. Jika tidak segera dikenali dan ditangani, hipoksemia bisa berakibat serius, mulai dari gangguan fungsi otak, sesak napas hebat, hingga gagal napas.

Baca Juga: Mengenal Hipoksia: Mulai dari Gejala Hingga Penanganannya

Apa Itu Hipoksemia?

Oksigen yang masuk ke tubuh melalui proses pernapasan akan masuk ke paru-paru dan berdifusi ke dalam aliran darah, menempel pada hemoglobin di sel darah merah, lalu diedarkan ke seluruh tubuh.

Ketika jumlah oksigen dalam darah terlalu rendah, sel-sel tidak bisa bekerja dengan baik, dan tubuh pun mulai merespons dengan berbagai gejala. Kondisi inilah yang dikenal sebagai hipoksemia.

Hipoksemia berbeda dengan hipoksia. Saat kadar oksigen dalam darah arteri menurun, itu disebut hipoksemia. Tapi jika yang kekurangan oksigen adalah bagian tubuh seperti jaringan atau organ, maka itulah yang dinamakan hipoksia. Meski begitu, keduanya sering terjadi bersamaan dan saling berkaitan.

Gejala Hipoksemia

Gejala hipoksemia dapat bervariasi tergantung tingkat keparahan dan lamanya seseorang mengalami kondisi ini. Beberapa tanda umum yang patut diwaspadai antara lain:

  • Napas cepat atau pendek-pendek
  • Sakit kepala mendadak
  • Kebingungan, gelisah, atau kesulitan berkonsentrasi
  • Kelelahan ekstrem tanpa aktivitas berat
  • Kulit, bibir, atau kuku berwarna kebiruan (sianosis)
  • Detak jantung meningkat
  • Penurunan kesadaran hingga pingsan dalam kasus parah

Tanda-tanda tersebut muncul karena tubuh berusaha mengkompensasi kekurangan oksigen, seperti dengan meningkatkan laju napas atau detak jantung.

Baca Juga: Bahaya Menghirup Helium: Efek Samping, Dampak pada Tubuh, dan Cara Penanganannya

Penyebab Hipoksemia

Hipoksemia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sistem pernapasan, sirkulasi darah, maupun kondisi lingkungan. Berikut penyebab yang paling umum:

1. Penyakit paru-paru

Penyakit seperti asma, pneumonia, emfisema, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) menghambat proses pertukaran gas di paru-paru, sehingga oksigen sulit masuk ke darah.

2. Masalah jantung

Kelainan pada jantung atau pembuluh darah bisa menyebabkan oksigen tidak terdistribusi secara efisien ke seluruh tubuh.

Halaman:

Tags

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB