Jika dibiarkan, kurang tidur dapat mengganggu konsentrasi, memperburuk suasana hati, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Untuk mengatasi keluhan ini, langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah kebiasaan harian.
Mengurangi asupan cairan dua hingga empat jam sebelum tidur bisa menjadi langkah sederhana namun efektif. Hindari pula konsumsi kafein dan alkohol pada sore atau malam hari.
Bila perlu, cobalah membuat catatan harian mengenai frekuensi buang air kecil, jumlah cairan yang diminum, dan waktu terjadinya untuk membantu dokter dalam menentukan penyebabnya.
Apabila perubahan gaya hidup tidak memberi hasil yang signifikan, berkonsultasilah ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut seperti analisis urine, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan bisa diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit yang mendasari.
Kesimpulannya, sering buang air kecil di malam hari bisa jadi hanya gangguan ringan, tetapi bisa pula merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan yang lebih dalam.
Tidak semua kasus nokturia bersifat berbahaya, namun bila sudah mengganggu kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera dicari tahu penyebabnya dan ditangani dengan tepat.***