Untuk keloid yang cukup besar atau membandel, tindakan pembedahan mungkin diperlukan. Namun perlu diingat bahwa operasi justru bisa memicu keloid baru jika tidak disertai pengobatan lanjutan, seperti radiasi lokal atau suntikan obat setelah operasi.
Terapi laser juga digunakan untuk mengurangi warna kemerahan dan memperbaiki tekstur permukaan keloid, meskipun hasilnya sering kali hanya bersifat sementara.
Meski banyak pilihan, tidak ada satu pun metode yang dijamin 100% berhasil tanpa risiko kambuh. Oleh karena itu, langkah pencegahan tetap menjadi hal yang penting.
Jika memiliki kulit yang cenderung membentuk keloid, sebaiknya hindari prosedur kosmetik yang tidak perlu, seperti tindik atau tato. Saat terjadi luka, usahakan untuk merawatnya dengan hati-hati agar tidak meradang atau infeksi.
Baca Juga: Jangan Lagi Gunakan Alkohol Untuk Membersihkan Luka, Lebih Baik Gunakan Ini!
Beberapa bahan alami seperti madu, lidah buaya, atau minyak kelapa sering digunakan sebagai perawatan rumahan, meskipun efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah. Penggunaannya bisa menjadi pelengkap, namun tidak seharusnya menggantikan terapi medis utama.
Keloid memang bukan kondisi yang membahayakan jiwa, tetapi keberadaannya bisa mengganggu kenyamanan dan penampilan.
Mengenali tanda-tanda awal, memahami faktor risikonya, serta mengetahui cara merawat luka dengan benar adalah langkah bijak untuk mencegah pertumbuhan keloid yang tidak diinginkan.***