Penurunan performa fisik seperti mudah lelah, menurunnya kekuatan dan daya tahan juga sering menjadi pertanda bahwa tubuh tidak mendapat cukup waktu untuk pulih.
Mencegah rhabdo dan efek negatif latihan berlebihan sebenarnya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana. Salah satu cara efektif adalah melakukan istirahat yang cukup diantara sela sesi latihan. Tubuh butuh jeda untuk memperbaiki jaringan otot dan memulihkan energi.
Mengatur variasi dalam rutinitas olahraga juga penting. Pendekatan yang disebut periodisasi—di mana volume dan intensitas latihan teratur dan dilakuka secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi dengan aman. Selain itu, tidur yang berkualitas antara 7 hingga 9 jam setiap malam sangat berperan dalam proses pemulihan.
Nutrisi yang seimbang dan hidrasi yang cukup juga penting untuk diperhatikan. Asupan cairan dan elektrolit yang mencukupi membantu menjaga fungsi otot dan ginjal tetap optimal.
Penanganan Rhabdo Memerlukan Tindakan Cepat
Baca Juga: Hati-Hati! Gatal Bisa Jadi Indikasi Ginjal Bermasalah, Ini Penjelasannya!
Jika seseorang didiagnosis mengalami rhabdomyolysis, penanganan medis harus segera dilakukan. Biasanya, pasien akan diberikan cairan infus untuk membantu mengeluarkan zat beracun dari dalam tubuh.
Pemantauan elektrolit seperti kalium, fosfor, dan kalsium juga penting agar fungsi otot dan ginjal tetap stabil. Pada kasus yang berat, pasien mungkin perlu menjalani dialisis untuk sementara waktu hingga ginjal pulih.
Menjaga tubuh tetap aktif memang penting, namun memaksakan diri melampaui batas bisa berdampak buruk. Rhabdomyolysis menjadi pengingat bahwa olahraga harus dilakukan dengan bijak.
Mendengarkan sinyal tubuh, menjaga keseimbangan antara latihan dan istirahat, serta memperhatikan pola makan dan tidur adalah kunci menjaga kebugaran tanpa membahayakan kesehatan.***