penyakit

Apa Itu Istilah Turun Peranakan Hinggga Cara Mengatasinya

Jumat, 28 Februari 2025 | 18:00 WIB
Apa itu turun peranakan pada wanita

SURATDOKTER.com - Belakangan ini, banyak beredar video di media sosial mengenai pemijatan turun peranakan. Beberapa wanita mengaku mengalami perut yang lebih rata setelah dipijat, dengan anggapan bahwa peranakan mereka telah kembali ke posisi semula.

Namun, benarkah kondisi ini dapat diatasi hanya dengan pemijatan?

Untuk memahami lebih jauh, penting untuk mengetahui apa itu turun peranakan, penyebabnya, serta cara mengatasinya dengan tepat.

Apa Itu Turun Peranakan?

Dalam istilah medis, turun peranakan dikenal sebagai prolaps organ panggul (POP). Kondisi ini terjadi ketika otot-otot yang menopang organ panggul melemah, sehingga rahim, kandung kemih, atau rektum turun dari posisi normalnya

Melemahnya otot-otot ini dapat menyebabkan berbagai gangguan, seperti rasa tidak nyaman di area panggul, kesulitan buang air kecil, atau bahkan nyeri saat berhubungan intim.

Turun peranakan sering dikaitkan dengan disfungsi dasar panggul, yaitu ketidakmampuan untuk mengendurkan dan mengoordinasikan otot-otot dasar panggul dengan benar.

Padahal, otot-otot ini berperan penting dalam menopang kandung kemih, rahim, dan rektum agar tetap berada pada tempatnya.

Baca Juga: Menkes Terbitkan Proyek Percobaan Skrining Kanker Leher Rahim di Jatim

Penyebab Turun Peranakan

Turun peranakan dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya:

1. Kehamilan dan Persalinan
Proses melahirkan, terutama melalui persalinan normal, dapat menyebabkan otot panggul meregang dan melemah. Semakin banyak kehamilan yang dialami, semakin tinggi risiko terjadinya prolaps organ panggul.

2. Penuaan dan Menopause
Seiring bertambahnya usia, otot-otot tubuh mengalami pelemahan secara alami. Pada wanita yang telah mengalami menopause, produksi hormon estrogen berkurang, yang juga dapat berkontribusi pada lemahnya otot dasar panggul.

3. Kebiasaan Mengejan Berlebihan
Kebiasaan mengejan saat buang air besar akibat konstipasi kronis dapat memberi tekanan berlebih pada otot panggul. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu organ panggul turun dari tempatnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB