SURATDOKTER.com - Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Setiap tahunnya, jutaan orang mengalami kondisi ini, yang dapat berdampak serius pada kualitas hidup penderitanya.
Jenis dan Penyebab Stroke
Stroke terjadi saat aliran darah ke otak terganggu, sehingga menyebabkan sel-sel otak menjadi rusak. Ada dua jenis utama stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik merupakan jenis yang paling umum, terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh gumpalan darah atau plak yang menumpuk di dinding pembuluh darah. Sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga menyebabkan perdarahan dan merusak jaringan otak di sekitarnya.
Selain itu, ada juga serangan iskemik sementara atau transient ischemic attack (TIA), yang sering disebut sebagai stroke ringan. Gejala TIA mirip dengan stroke iskemik, tetapi hanya berlangsung dalam waktu singkat dan tidak menyebabkan kerusakan permanen. Namun, TIA bisa menjadi peringatan awal bahwa seseorang berisiko mengalami stroke yang lebih parah di masa depan.
Baca Juga: Mulai Kebiasaan Hidup Sehat, Beginilah Cara Cegah Stroke, Jantung, dan Kanker!
Faktor Risiko Stroke
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke. Faktor risiko ini dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok utama.
1. Kondisi Medis
Beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat meningkatkan risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, penyakit jantung, obesitas, serta riwayat stroke atau TIA sebelumnya.
2. Gaya Hidup
Kebiasaan sehari-hari juga berpengaruh terhadap risiko stroke. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang aktivitas fisik, serta pola makan tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.
3. Faktor yang Tidak Dapat Diubah
Beberapa faktor seperti usia dan riwayat keluarga tidak dapat dihindari. Semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko terkena stroke. Selain itu, beberapa kelompok ras dan jenis kelamin tertentu memiliki kecenderungan lebih besar mengalami stroke dibandingkan yang lain.
Pentingnya Diagnosis Dini dan Pengobatan
Stroke merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan yang cepat. Semakin cepat seseorang mendapatkan perawatan, semakin besar kemungkinan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Untuk mendiagnosis stroke, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, serta pencitraan otak seperti CT scan atau MRI.
Pengobatan stroke bergantung pada jenisnya. Stroke iskemik biasanya ditangani dengan obat penghancur gumpalan darah yang harus diberikan dalam waktu tiga jam setelah gejala muncul. Sementara itu, stroke hemoragik membutuhkan penanganan berbeda, seperti prosedur untuk menghentikan perdarahan atau mengurangi tekanan dalam otak.