SURATDOKTER.com - Hepatitis adalah penyakit yang menyerang hati dan mengakibatkan peradangan pada organ ini. Penyakit ini bisa disebabkan oleh bermacam-macam faktor, salah satunya adalah infeksi virus.
Selain itu, hepatitis sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, tetapi dapat berkembang menjadi kondisi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Penyakit ini memiliki beberapa jenis, yang masing-masing memiliki cara penularan dan dampak yang berbeda pada kesehatan. Apa saja?
Pengertian dan Jenis Hepatitis
Hepatitis adalah kondisi peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus, bahan kimia, penyalahgunaan obat, pengobatan tertentu, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Ada beberapa jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus, dengan yang paling umum adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.
Masing-masing jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus yang berbeda dan memiliki cara penularan serta pengobatan yang berbeda pula. Berikut jenis-jenisnya:
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Penyakit ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus tersebut.
Hepatitis A adalah penyakit yang biasanya tidak berlangsung lama, dengan gejala yang muncul selama beberapa minggu sebelum penderita pulih sepenuhnya.
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis hepatitis yang paling umum. Pada umumnya, orang yang terserang virus ini bisa pulih kembali dan justru memiliki kekebalan terhadapnya.
Baca Juga: Ada Cacing dalam Telur Ayam yang Biasa Kita Konsumsi! Simak Cara Cek Cacing Pada Telur
Penularan hepatitis B terjadi melalui cairan tubuh, termasuk penularan vertikal dari ibu hamil yang terinfeksi kepada bayinya saat lahir.
3. Hepatitis C
Hepatitis C menyebabkan penyakit hati kronis yang umum terjadi di seluruh dunia. Virus ini ditularkan melalui paparan darah dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
4. Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D, yang hanya dapat berkembang jika seseorang sudah terinfeksi virus hepatitis B.
Tanpa kehadiran virus hepatitis B, infeksi hepatitis D tidak akan terjadi.