SURATDOKTER.com - Karena tubuh memerlukan asupan makanan yang teratur untuk menjaga kadar gula darah dan energi, makan terlambat seringkali menyebabkan mual dan lemas.
Melewatkan waktu makan yang biasa dapat menyebabkan kadar gula darah turun secara signifikan sehingga menimbulkan gejala seperti mual, lemas, pusing, dan bahkan gemetar.
Selain itu, terlambat makan dapat mempengaruhi pencernaan dan menyebabkan iritasi lambung serta penyakit lain yang menyebabkan mual.
Pada dasarnya, mengikuti pola makan yang teratur penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah gejala seperti mual dan lemas.
Apakah Telat Makan, mual dan lemas termasuk penyakit maag?
Tertunda makan, mual, dan lemas bukanlah gejala langsung khusus tukak lambung.
Namun, kondisi ini bisa memperburuk gejala maag dan maag pada penderita masalah pencernaan.
Penyakit tukak lambung atau maag adalah suatu kondisi dimana lapisan lambung mengalami peradangan.
Dan dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain infeksi Helicobacter pylori, konsumsi obat-obatan tertentu, stres, dan pola makan yang buruk.
Terlambat makan dapat meningkatkan risiko gejala sakit maag karena perut membutuhkan waktu lebih lama untuk dikosongkan dan asam lambung dapat semakin mengiritasi lapisan perut yang sudah sensitif.
Mual dan lemas mungkin merupakan gejala meningkatnya peradangan lambung akibat kebiasaan makan yang tidak teratur.
Meski lambat makan, mual, dan lemas tidak berhubungan langsung dengan sakit maag.
Baca Juga: Tips Cegah Maag Kumat Saat Puasa, Salah Satunya Kurangi Konsumsi Minuman Berkafein Saat Sahur
Melewatkan Jam Makan
Melewatkan waktu makan atau tidak makan secara teratur dapat berdampak besar pada kesehatan Anda.
Inilah pengaruh melewatkan makan pada tubuh Anda.