• Senin, 22 Desember 2025

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB
Maag dan Gerd (Freepik.com/benzoix)
Maag dan Gerd (Freepik.com/benzoix)

SURATDOKTER.com - Banyak orang menganggap sakit maag sebagai keluhan ringan yang bisa hilang jika minum antasida atau mengurangi makanan pedas.

Namun, gangguan ini sebenarnya dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, yaitu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), jika pola hidup dan pola makan tetap tidak berubah. Perubahan dari maag biasa menuju GERD sering terjadi secara perlahan sehingga tidak disadari.

Apa Bedanya Maag dan GERD?

Secara sederhana, maag menggambarkan iritasi atau peradangan pada lambung dan bagian sekitarnya. Keluhan ini dapat muncul akibat telat makan, stres, atau konsumsi makanan tertentu.

Sementara itu, GERD terjadi ketika katup di antara lambung dan kerongkongan melemah, sehingga asam lambung naik kembali ke atas. Asam yang naik ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa pahit di mulut, atau batuk berulang tanpa sebab yang jelas.

Baca Juga: Hasil Visum Lolly Sudah di Tangan Penyidik: Vadel Badjideh Tertekan Hingga Sakit Maag

Dengan kata lain, maag adalah iritasi di lambung, sementara GERD adalah gangguan pada mekanisme katup pencernaan.

Mengapa Maag Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Beberapa kebiasaan sehari-hari dapat memperburuk kondisi maag hingga menjadi refluks asam yang bersifat kronis. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Iritasi Lambung yang Berulang

Jika keluhan maag sering kembali, lambung menjadi sensitif dan menghasilkan asam lebih banyak sebagai respon. Kelebihan asam ini dapat memberi tekanan pada katup kerongkongan bagian bawah hingga melemahkan fungsinya.

2. Pola Makan Tidak Teratur

Melewatkan jam makan, makan sangat larut, atau makan berlebihan dalam satu waktu dapat memberi tekanan ekstra pada lambung. Tekanan ini membuat asam lebih mudah naik.

3. Makanan dan Minuman Pemicu

Kopi, teh, soda, makanan berlemak, pedas, serta cokelat dapat memicu produksi asam lambung. Jika dikonsumsi terus-menerus saat maag belum pulih, risiko GERD meningkat.

Baca Juga: GERD Dapat Sebabkan Kematian Mendadak? Ini Pandangan Medis!

4. Stres Berkepanjangan

Stres dapat memengaruhi saraf dan hormon yang mengatur gerak pencernaan. Lambung menjadi lebih mudah memproduksi asam, dan gerakan katup kerongkongan bisa terganggu.

5. Obesitas dan Tekanan di Perut

Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan di rongga perut sehingga asam lambung lebih mudah terdorong ke kerongkongan.

Tanda Maag yang Mulai Mengarah ke GERD

Beberapa keluhan berikut dapat menjadi sinyal bahwa maag sudah berkembang lebih jauh:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: hasil riset tim suratdokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X