Selain itu, mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering juga dapat membantu mencegah turunnya tekanan darah setelah makan.
Baca Juga: Berikut Ini yang Harus Disiapkan Sebelum dan Sesudah Melakukan Donor Darah
Membatasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol juga disarankan. Kedua jenis minuman ini bisa memicu penurunan tekanan darah pada beberapa orang.
Menghindari berdiri atau duduk terlalu lama serta mengubah posisi tubuh secara perlahan dari duduk ke berdiri juga efektif dalam mencegah hipotensi ortostatik.
Pengobatan untuk Penderita Hipotensi
Jika sudah terlanjur mengalami hipotensi, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Pertama, perbanyak konsumsi air untuk meningkatkan volume darah.
Kedua, konsumsi garam dalam jumlah cukup karena natrium dalam garam bisa membantu menaikkan tekanan darah. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan jumlah garam yang aman.
Selain itu, olahraga teratur juga penting. Aktivitas fisik bisa membantu memperlancar sirkulasi darah dan meningkatkan kekuatan otot jantung. Beberapa jenis olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda bisa menjadi pilihan.
Untuk kasus hipotensi yang cukup berat, dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu atau menyarankan penggunaan stoking kompresi. Stoking ini berfungsi untuk memperlancar aliran darah dari kaki ke jantung, sehingga dapat mencegah darah menumpuk di bagian bawah tubuh.
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat adalah kunci utama dalam mengatasi hipotensi.
Baca Juga: Studi Terbaru Mengatakan Orang Dengan Golongan Darah B Cenderung Berumur Panjang dan Awet Muda
Mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan garam dan cairan, bisa membantu menjaga tekanan darah tetap normal. Menghindari diet rendah garam yang terlalu ketat juga penting bagi penderita hipotensi.
Selain pola makan, memperhatikan kualitas tidur juga berperan penting. Memosisikan kepala lebih tinggi saat tidur bisa membantu mencegah turunnya tekanan darah secara tiba-tiba saat bangun.
Sedangkan bagi penderita hipotensi postprandial, disarankan untuk tidak langsung berdiri setelah makan dan memilih makanan yang mudah dicerna.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala hipotensi yang cukup mengganggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Artikel Terkait
Apakah Anemia dan Darah Rendah Berbeda? Yuk Simak Penjelasanya di Sini
Masih Sering Keliru, Simak Perbedaan Antara Darah Rendah dan Kurang Darah Jangan Sampai Salah!
Begini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah yang Sering Dikira Sama Padahal Berbeda
Anti Darah Tinggi! Konsumsi 8 Makanan Ini Sebagai Pencegahan Maupun Solusi Tensi Naik!
Sayur Bisa Berbahaya untuk Penderita Darah Tinggi Jika Cara Memasak Salah! Simak Penjelasannya!