Karena tetanus neonatorum memiliki tingkat kematian yang tinggi, langkah pencegahan menjadi kunci utama untuk melindungi bayi yang baru lahir.
Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memberikan vaksinasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian tiga dosis vaksin, yaitu satu pada trimester ketiga, dosis kedua diberikan empat minggu setelahnya, dan dosis ketiga diberikan enam bulan kemudian untuk perlindungan jangka panjang.
Baca Juga: 5 Alasan dari Dokter Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Mencium Bayi Baru Lahir!
Selain vaksinasi, persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan yang steril sangat penting untuk mencegah penyebaran bakteri Clostridium tetani.
Alat-alat yang digunakan harus dijamin kebersihannya, dan tali pusar bayi harus dirawat dengan benar tanpa tambahan bahan-bahan yang tidak dianjurkan secara medis.
Di Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kasus tetanus neonatorum.
Salah satunya adalah penempatan bidan desa yang bekerja di bawah Puskesmas untuk memastikan setiap ibu hamil mendapatkan perawatan yang layak sebelum, saat, dan setelah melahirkan.
Bidan juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dalam persalinan dan perawatan bayi baru lahir.
Selain itu, berbagai program imunisasi bagi ibu hamil terus digalakkan untuk memberikan perlindungan lebih luas terhadap risiko infeksi.
Baca Juga: Miris! Bayi 19 Bulan di Malaysia Terkena Kanker Ovarium Stadium 3
Kampanye kesehatan juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya persalinan yang tidak higienis dan pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Kasus bayi yang mengalami kejang akibat tetanus neonatorum akibat persalinan yang tidak steril menjadi pengingat bahwa praktik kesehatan yang benar sangatlah penting.
Kesalahan dalam penanganan tali pusar dan penggunaan bahan yang tidak aman dapat berakibat fatal bagi bayi yang baru lahir.
Oleh karena itu, vaksinasi ibu hamil dan persalinan yang higienis di fasilitas kesehatan harus menjadi prioritas. Dengan meningkatnya kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan yang lebih baik, diharapkan tidak ada lagi bayi yang menjadi korban penyakit yang sebenarnya dapat dicegah ini.
Artikel Terkait
Kurangi Risiko Tetanus dari Luka Tusuk, Paku Berkarat Salah Satunya
Jangan Panik Bila Anak Kejang saat Demam. Ini Cara Mengatasinya
Memberikan Kopi dapat Mencegah Anak Alami Kejang, Ini Mitos atau Fakta?
Anak Usia 10 Tahun Kejang Setelah Disuntik di Puskesmas, Diduga Malpraktik
Siswa SD Kejang Saat Bermain Kasti Lalu Tak Lama Meninggal Sebelum Sempat Dibawa ke Puskesmas